Takut akan Allah membentuk manusia patuh tapi munafik dan malas berpikir, akibatnya peradaban mandeg mengawali kehancuran bangsa

Peradaban Hindu tidak mengajarkan ketakutan pada kekuatan Ilahi yang ditampilkan dalam banyak wajah. Di antara wajah itu memang ada yang menakutkan tapi ada juga yang mengayomi dan menebarkan kasih sehingga antara takut dan kasih ada dalam keseimbangan. Kekuatan ilahi yang ditampilkan tidak menyebabkan manusia menjadi kecil malah melalui tapa brata orang dapat menandingi kekuatan para dewa. Ruang yang disediakan mendorong kretivitas yang tak berbatas, mulai dari kehidupan di mayapada hingga alam kahyangan bisa dijelahi.

Buddha lahir dalam peradaban Hindu tetapi tidak mau membicarakan kekuatan Ilahi yang ada di luar diri manusia. Buddha mengajarkan membangun kekuatan diri, tapi bukan hanya kekuatan rohani. Tidak heran dalam peradaban yang disemangati ajaran Buddha ilmu bela diri berkembang dan dengan kepercayaan diri yang tinggi manusia didorong berkarya bagi kemajuan peradaban.

Sesungguhnya Allah yang ditemukan Abraham bukanlah Allah yang bengis. Abraham membuat perjanjiian dengan Allah agar Allah bersedia menjadi pelindung keluarganya dan sebagai imbalan Abraham beserta keturunannya berjanji akan menjalani kehidupan sesuai dengan kehendak Allah tetapi tidak ada kewajiban yang harus dipenuhi terhadap Allah. Perembahan yang diberikan kepada Allah bukan merupakan wujud dari kasih kepada Allah, bukan meminta belas kasihan atau petunjuk, karena petunjuk Allah dapat dibaca melalui gejala alam.

Musa kesulitan menghadapi bangsanya yang masih liar karena belum kenal hukum. Wibawa yang ada padanya sebagai hamba Allah tidak selalu efektif menggerakkan semua orang Israel mau menempuh perjalanan berat dari Mesir ke Tanah Kanaan. Untuk mengatasinya orang Israel diajarkan takut akan Allah,karena Allah akan menghukum mereka yang hidup tidak sesuai dengan kehendak Allah dan memberi ganjaran kepada mereka yang hidup sesuai kehendak Allah. Hukuman dan ganjaran akan diterima dalam kehidupan nyata. Jika datang wabah penyakit orang Israel menafsirkan mereka dihukum Allah tetapi kalau panen melimpah bereka bilang berkat Allah menyertai mereka. Karena berkat yang diterima bukan hasil keringat sendiri dan berkat itu tidak bisa diduga kapan akan datang, orang Israel berusaha menunjukkan kedekatannya pada Allah dengan cara memamerkan apa yang dilakukan kepada Allah, mereka menunggu, tidak mau berfikir dan menjadi munafik. Sewaktu menghadapi musuh, mereka bertanya kepada Allah, maju perang atau tidak dengan cara melakukan persembahan sambil berusaha membaca tanda-tanda jawaban Allah. Sementara orang Israel sibuk menunggu petunjuk Allah musuh sudah ada di depan pintu dan karena Allah tidak juga datang atau terlambat datang, kejayaan Israel dipertaruhan yang ahirnya ada di bawah kaki musuh.

Rarusan tahun hidup takut pada Allah, orang Israel tidak lagi mampu berfikir secara rasonal yang harus diutamakan adalah menjaga kehormatan Allah agar diturunkan orang sekaliber Musa untuk membebaskan bangsa Israel dari penjajahan Romawi. Ketika Yesus mengatakan kalian salah, kalian harus menjadi manusia yang percaya diri, usir setan dan roh jahat dari dalam dirimu, orang Israel mejadi murka karena ada orang yang merasa lebih berkuasa dari Allah, orang itu dihujat, dimaki-maki, diludahi dan ahirnya disalibkan. Tidak lama kemudian bangsa Israel hancur tercerabut dari tanah yang dijanjikan Tuhan menyebar mencari perlindungan di tengah bangsa yang tidak kenal Allah.

Muhammad lebih membutuhkan Allah dibanding Musa, karena harus mulai tanpa pengikut, upayanya minta diakui sebagai nabi tidak mendapat jawaban dari orang Quraisy. Jalan membagikan bantuan bagi fakir miskin memang berhasil mendapatkan sejumlah pengikut tetapi dengan bertambahnya jumlah pengikut pemenuhan kebutuhan hidup dan pemuasan kenikmatan duniawi tidak akan cukup menjaga kesetiaan, takut akan Allah harus ditanamkan. Berbeda dengan Allah yang diajarkan Musa yang memberikan hadiah atau hukuman dalam betuk yang dapat dirasakan ketika masih hidup di dunia, Allah yang diajarkan Muhammad memberikan hadiah dan hukum di alam kehidupan setelah mati. Mereka yang patuh menjalankan kewajiban kepada Allah dapat melanjutkan merasakan kenikmatan di surga yang penuh bidadari sedangkan mereka yang berpaling dari Allah akan dimasukkan ke neraka jahanam yang sangat keras siksaannya. Janji mendapat kenikmatan setelah mati lebih ampuh dibanding janji mendapat berkat ketika masih hidup. Janji mendapat berkat ketika masih hidup bisa dituntut buktinya tetapi janji mendapat kenikmatan di alam setelah mati tidak perlu dibuktikan pemenuhannya dan orang dapat diajak berkorban apa saja bahwkan sampai berkorban nyawa di alam hidup dunia demi untuk mendapatkan kenikmatan di alam kehidpan nanti.

Takut akan Allah menjadikan manusia budak Allah dan situasi ini sangat menguntungkan orang yang mendapat kesempatan menjadi kaki tangan Allah. Benar atau salah diputuskan oleh kaki tangan Allah sehingga orang kebanyakan tidak boleh dan tidak perlu berpikir dan mereka diajak untuk mejaga kehormatan Allah. Tidak heran sedikit saja ada suara miring tentang Allah, dijawab dengan kegaduhan yang luar biasa.

Mudah-mudahan menjadi perhatian mereka yang ingin melihat dan mengharap Indonesia Jaya.

Tidak ada komentar: