Najis yang diajarkan Muhammad dan tercantum di dalam al-Quran

Kita sudah membahas masalah binatang yang haram. Dalam kitab Yahudi masalah haram berkaintan dengan najis, karena itu untuk melengkapi pembahasan itu kita juga perlu membahas masalah najis.
Dalam hukum taurat, najis berkaitan dengan benda atau keadaan fisik manusia tetapi tidak dikaitkan dengan sikat, sifat, atau pribadi seseorang. Najis bisa menjadi kondisi sesat yang melekat pada diri seseorang karena kotor dan perlu dijauhi tetapi setelah dibersihkan orang yang bersangkutan akan tahir kembali dan kembali dapat bergaul bersama.

Dalam budaya Yahhudi memang kebersihan itu penting, sebelum makan orang harus membasuk tangan, waktu mau masuk rumah orang harus membasuh kaki dan waktu akan menghadap Allah orang harus dalam keadaan bersih dan dalam keadaan tertentu harus mandi terlebih dahulu. Wudhu yang diberlakukan dalam Islam mengikuti budaya ini. Karena itu orang yang menjadi kotor karena ada kotoran harus dijauhi agar kotoran itu tidak tersebar ke orang yang bersih.

Salah satu yang dikatakan najis adalah penyakit kusta karena itu orang yang sakit kusta harus disingkirkan dari masyarakat sebelum sembuh. Darah menstruasi juga masuk najis, karena orang budaya Yahudi melarang bersetubuh sewaktu wanita mendapat menstruasi bahwakn laki-laki tidak boleh tidur satu ranjang agar tidak kena barang najis sampai wanita itu bersih kembali.

Akibat dari aturan ini orang Yahudi sering menjadi munafik mengukur segala sesuatu dari ukuran yang tampak tidak kepada isinya. Sewaktu murid-murid Yesus makan dengan tangan yang tidak dibasuh, orang Yahudi mencela Yesus yang mebiarkan murid-muridnya makan dengan tangan yang najis. Yesus menjelaskan bahwa yang najis adalah yang keluar dari mulus sese

Markus 7:18-23 Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.
Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

Yesus tidak mengatakan bahwa soal kebersihan tidak penting, karena itu masalah dunia yang tentu harus diperhatikan. Tetapi dalam menilai seseorang janganlah dilihat dari yang tampak saja yang melekat pada seseorang tetapi yang harus dijaga dan diperhatikan adalah apa yang keluar dari mulut, yaitu perkataan serta perbuatan dan yang kelaur dari mulut bersumber dari hati.

Muhammad ketika ditanya soal najis tampaknya tidak memahami apa yang diajarkan dalam kitab Taurat tentang najis yang menyangkut banyak hal, a.l. sakit kusta, darah mens, bangkai, mayat dll. Selain mengambil kebiasaan Yahudi dengan merapkan syarat wudu sebelum sembahyang, tidak banyak yang dimasukkan mengenai najis ke dalam al-Quran, hanya tiga ayat: 9:28, 9:95, dan 22:30 tetapi pemahaman najisnya tidak seperti apa yang diajarkan kitab Taurat yaitu menyangkut barang atau kondisi kotor dan bukan sikap, sifat, atau pribadi orang.
9:28. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis[634], maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam[635] sesudah tahun ini[636].
[634]. Maksudnya: jiwa musyrikin itu dianggap kotor, karena menyekutukan Allah.
[635]. Maksudnya: tidak dibenarkan mengerjakan haji dan umrah. Menurut pendapat sebagian mufassirin yang lain, ialah kaum musyrikin itu tidak boleh masuk daerah haram baik untuk keperluan haji dan umrah atau untuk keperluan yang lain.
Musyirik adalah orang yang tidak mau mengikuti apa yang diperintahkan Muhammad dan dicap oleh Muhammad menjadi najis dan tidak boleh mendekati Kabah.
9:95. Kelak mereka akan bersumpah kepadamu dengan nama Allah, apabila kamu kembali kepada mereka, supaya kamu berpaling dari mereka[655]. Maka berpalinglah dari mereka; karena sesungguhnya mereka itu adalah najis dan tempat mereka jahannam; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.

22:30. Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah[989] maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya. Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak, terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya, maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta.

Mengenai darah mens wanita, Muhammad tidak melihat sebagai nahjis dan tidak menghalangi dirinya bersentuhan dengan istrinya yang sedang mens, hal ini diceritakan oleh Aisyah: "Setiap kali rasul Allah ingin meraba-raba siapa di antara kami ketika sedang haid, dia akan menyuruhnya memakai Izar (baju dari pinggang ke bawah) dan mulai meraba-raba dia." Cerita itu ditulis di dalam Bukhori Volume 1, Buku ke-6, Nomor 299.

Kata-kata yang keluar dari mulut seseorang yang benada kebencian juga menjadi najis dan kalau kita buka al-Quran ada beberapa kata yang mungkin dapat dikelompokan sebagai najis salah satunya adalah kata “laknat” yang menggandung ancaman dan permusuhan. Perhatikan ayat di bawah ini, apakah kata laknat dapat dikatakan najis?
28:42. Dan Kami ikutkanlah laknat kepada mereka di dunia ini; dan pada hari kiamat mereka termasuk orang-orang yang dijauhkan (dari rahmat Allah).
Kalau kita perhatikan di FB ini kata-kata “Bodoh” dan sejenisnya yang ditulis seseorang mungkin ada korelasi dengan najis kitab yang dipelajarinya.

Tidak ada komentar: