Suku Quraisy difitnah menyembah berhala padahal Islam-lah yang menyembah berhala

Sebelum dihancurkan oleh Muhamamd suku Quraisy menempatkan 360 patung di sekitar Kabah dan satu batu meteor sebagai ornamen untuk membuat Kabah menjadi lebih berarti sebagai rumah ibadat. Patung itu wujud penyederhanaan dari dewa-dewa yang dikenal suku Quraisy. Berbeda dengan mezbah atau Bait Allah Israel yang menjadi tempat melakukan korban bakaran sebagai persembahan kepada Tuhan, di Kabah tidak dilakukan korban bakaran dan tidak ada mezbah, ritual ibadat yang dilakukan di Kabah adalah gerak fisik mengitari Kabah sebanyak 7 kali searah jarum jam. Muhammad sendiri sebagai salah satu anggota suku Quraisy ikut secara rutin melakukan ibadat suku Quraisy sampai sebelum memulai kariernya sebagai nabi.

Entah pikiran apa yang mempengaruhi Muhammad ketika berusia sekitar 40 tahun lalu memutuskan ingin menjadi nabi dan minta diakui sebagai nabi oleh orang yang ada disekitarnya, sambil mengatakan bahwa yang dilakukan bangsanya adalah menyembah berhala dan sebagai gantinya Muhammad mengajak orang Quraisy untuk menyembah Allah Israel yang bersemayam di Bait Allah di Yerusalem.

Ajakan itu tidak ditanggapi serius oleh orang-orang Quraisy sampai kegiatan itu mulai dirasa menganggu. Orang Quraisy mengirim utusan meminta kepada Muhmmad agar tidak melakukan kegiatan yang menggangu kelancaran ibadat di sekitar Kabah tetapi teguran itu berbuntut permusuhan. Waktu Muhammad dan pengikutnya hijrah ke Madinah tidak terlintas dalam pikiran suku Quraisy bahwa agama yang diajarkan Muhamamd akan berkembang dan menyebabkan mereka kehilangan kendali atas Mekah dan Kabah. Ahirnya menjadi kenyataan Mekah diduduki oleh Muhammad dan Kabah direbut untuk dijadikan tempat suci Islam. Pada waktu Kabah diambilalih itulah 360 patung yang ada di sekitar Kabah dihancurkan tetapi batu hitam dibiarkan ditempatnya bahkan Muhammad memberi penghormatan pada batu hitam tersebut.

Banyak orang menuduh bahwa batu hitam yang bernama Hazar Aswad itu sebagai berhala Islam karena batu itu harus dicium oleh orang yang melakukan ritual haji. Tuduhan itu tidak berdasar karena tidak ada cerita yang menggambarkan bahwa batu itu adalah bentuk sederhana dari kekuatan ilahi yang mana pun. Batu hitam itu hanya dipercaya sebagai batu yang dibawa Allah Swt dari surga dan tetap menjadi batu.

Berhala atau bukan tidak ditentukan oleh bentuk fisiknya tetapi ditentukan oleh asumsi yang diberikan pada benda tesebut dan berhala juga tidak perlu dihadirkan dalam bentuk fisik, karena sebuah visualisasi dari orang atau kekuatan ilahi juga bisa menjadi berhala. Jika orang memandang suatu benda sebagai bentuk penyederhanaan dari suatu kekuatan yang ilahi, benda itu tidak menjadi berhala, karena dengan memandang benda itu orang berusaha berhubugan dengan kekuatan ideal yang sesungguhnya. Tetapi jika sebaliknya yang terjadi sesuatu yang tidak sempurna divisualkan dalam bentuk yang menjadi lebih sempurna dan orang yang memandang bentuk yang sempurna itu menjadi lebih nyaman maka bentuk yang sempurna itu menjadi berhala.

Seorang gadis yang jatuh cinta kepada seorang pemuda bisa melihat sang pemuda melebihi dari apa yang sebenarnya. Walaupun laki-laki itu sebenarnya pemalas tetapi karena cinta buta, sang gadis melihat sebagai seorang yang penuh tanggung jawab. Keluarganya sudah mengingatkan bahwa pandangannya itu keliru tapi si gadis tidak bisa melihat lain dari apa yang ada dalam gambaran di kepalanya. Si gadis memberhalakan pemuda yang tidak sempurna menjadi lebih sempurna melalui imajinasinya dan kemudian memang terbukti bahwa berhala itu tidak dapat memenuhi mimpinya sehingga sang gadis menjadi kecewa.

Dalam Islam ada dua bentuk yang tidak sempurna tetapi divisualisasi menjadi lebih sempurna, yaitu Muhammad dan al-Quran.

Muhammad dalam Islam diajarkan sebagai pribadi yang sempurna padahal banyak tindakan Muhammad selama hidupnya yang jauh dari manusia sempurna, antara lain melakukan perampokan, memimpin perang, dan mempunyai 11 istri. Dari gambaran manusia sempurna seharusnya pengikutnya bisa banyak berharap. Waktu dilontarkan pertanyaan kepada Muslim apa yang diharapkan dilakukan Muhammad jika mereka ada dalam kesulitan, mereka kesulitan menjawab, karena tidak ada contoh kebajikan dalam hidup Muhammad yang bisa diminta dihadirkan kembali.di masa sekarang. Orang Nasrani bisa membayangkan Yesus datang menyembuhkan mereka dari sakit, orang Buddha bisa berharap mengalami pencerahan sempurna seperti yang dialami guru mereka. Menggambarkan Muhammad sebagai manusia sempurna adalah berhala yang medatangkan kekecewaan karena dari orang yang digambarkan sempurna itu ternyata tidak bisa diharapkan apa-apa.

Bagi Muslim al-Quran harus dipercaya berisi kata-kata Allah Swt. Dan harus dipercaya sebagai kitab sempurna yang telah menyempurnakan kitab sebelumnya yaitu Taurat dan Injil. Kenyataannya sangat bertolak belakang dengan gambaran tersebut. Memang ada beberapa ajaran Taurat yang juga dimasukkan ke dalam al-Quran tapi hanya sepotong-sepotong demikian juga memang ada cerita dalam Injil yang juga masuk ke dalam al-Quran tetapi jauh dari lengkap. Kalau al-Quran dipercaya sebagai kitab hukum tidak ada rincian hukum yang dapat dibaca umat, memang ada ayat-ayat yang berkaitan dengan hukum tapi bertebaran tidak terorganisir di beberapa surat. Orang yang membaca al-Quran yang berharap mendapat petunjuk akan kesulitan karena tidak dapat mendapat pemahaman dengan membaca langsung tetapi harus melalui penafsiran dan tidak semua orang diberi kewenangan menafsirkan ayat al-Quran. Akibatnya al-Quran hanya dibaca dengan dilantunkan agar mendapat pahala. Kitab yang tidak sempurna divisualkan dengan hebat sebagai kitab sempurna adalah berhala yang akan mendatangkan kekecewaan karena isinya tidak sejalan dengan yang bisa diharapkan.

Muhammad menghancurkan patung-patung milik suku Quraisy karena dituduh berhala tapi kekosongan yang ditinggalkan akibat penghancuran itu diganti dengan berhala yang sesungguhnya yaitu Muhammad dan al-Quran.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

anda tidak belajar alquran tapi anda berani mengkritiknya,melecehkan,seakan2 anda lebih pandai dalam untuk membuat sebuah kitab,anda hanya melihat kacamata islam dari luar pada umumnya,yang anda perlu tau alquran memiliki pewaris dari zaman ke zaman dan di bimbing oleh YANG MULIA ROSULULLAH SAWW secara silsilah turun temurun sampai pada pewaris zaman ini dan kepada pewaris selanjutnya sampai akhir dari silsilah pewaris nabi/kitab ini akan sampai kepada imam al Mahdi as...setiap pewaris kitab menjadi mursid yg kamilmukamil harus bisa menjumpakan seorang muslim p/w secara sadar dan zhohir lahir batin kepada yg belajar islam kepada pewaris sebelumnya sampai dengan dijumpakan kepada Rosulullah SAWW,dan harus bisa menjumpakan ke pada ahli silsilah selanjutnya setelah mursid tersebut termasuk bisa menjumpakan kepada imam al mahdi as secara ruhaniah dan seorang mursid harus bisa menjumpakan dan membuktikan kepada salik ALLAH SWT itu bisa di buktikan keberadaanya bisa di jumpakan di atas dunia ini.....kembali saya bertanya carikan saya dari golongan agama selain islam yg bisa membuktikan kalau tuhan kalian itu ada dan bisa di jumpakan melalui ritual keyakinan anda...termasuk anda sendiri....kalau ADA YANG BISA membuktikan kami berbondong2 pindah keyakinan dan akan kami cium kaki orang tersebut di depan umat kami.dan BAGAIMANA KALAU KAMI YANG BISA MEMBUKTIKAN KEBENARAN ISLAM,ALQURAN,DAN JUNJUNGAN KAMI BAGINDA ROSULULLAH SAWW APA KONSEKWENSINYA.... ,islam sudah ada sejak NABI ADAM AS,termasuk nabi2 yg ada di islam mereka semua islam,mereka semua menyeru kalimat tauhid Asyhadu An-Laa Ilâha Illallâh WA Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullâh. NB KAMI SIAP DIDATANGI KAPAN PUN ANDA MAU.silahkan atur jadwalnya email ke saya ..lalu kita ketemu untuk membuktikan kalau anda memang ORANG yg benar2 teguh dalam keyakinan anda.

Psikopat mengatakan...

Apa yang dikomentari oleh kaka mirip seperti apa yang kita dengar dari ucapan orang Muslim, "Kamu tidak tahu Islam", "Kamu harus belajar Islam lebih dalam", dan sebagainya. Justru semakin dalam kita mendalami Islam, semakin jelas nilai-nilai kejahatan dalam Islam. Sehingga muslim dihadapkan pada 3 pilihan, mengimaninya 100% (ini pilihan para teroris dan para Muslim radikal), bersikap munafik alias berpura-pura muslim (ini pilihan mayoritas muslim), atau murtad alias keluar dari Islam (ini pilihan kaum intelektual yang bebas menentukan pilihan).