Dibanding bangsa Eropa pada sekitar tahun 500 Masehi yang masih barbar, kehidupan suku Quraisy jauh lebih berbudaya, ada wanita bernama Khadijah yang menjadi pengusaha dan Mekah menjadi pusat perdagangan sekaligus juga pusat jiarah terbuka untuk semua orang. Dibandingkan dengan Bizantiuam yang Katolik, Kerajaan Persia tidak kalah, baik dari segi kekuatan militer maupun dari segi kebudyaan.
Kristianitas tidak berhasil mengubah kehidupan barbar di Eropa secepat membalik telapak tangan, banyak kejadian mengerikan sudah dicatat dalam sejarah. Perang agama antara Kristen dan Katolik, penjajahan ke seluruh penjuru dunia, pembataian orang Yahudi di jaman Hitler. Tetapi dengan berlalunya semua pengalaman pahit, terang kristianitas semakin bersinar. Salah satu hasilnya adalah adanya negara demokrasi yang memisahkan urusan agama dan negara. Dorongan nafsu yang menggerakan dunia berhasil diimbangi dengan tertib hukum yang dilandasi kemanusiaan dan kemerdekaan. Semangat berkomptesi yang sehat berhasil mengajak masyarakat Hindu dan Buddha di Jepang, China, dan India untuk bersama-sama membangun peradaban dunia yang maju.
Sebaliknya, Islam yang mengajarkan kepatuhan di samping melegalkan pemuasan nafsu, dengan cepat berhasil menggulingkan kekuasaan suku Quraisy lalu meluaskan kerajaan Islam hingga menguasai hampir semua negara di wilayah jalur sutra. Di wilayah yang sangat luas tersebut Islam berhasil menyeragamkan cara hidup menjadi Islami, yang tidak memberi banyak ruang untuk kebebasan. Setelah ada penemuan kapal uap di Eropa, jalur sutra menjadi tidak penting lagi, perdagangan dari Asia ke Eropa dapat ditempuh melalui jalur laut, cengkeraman penguasa Islam atas jalur sutra rontok secara bertahap yang ahirnya menjadikan negara-negara di wilayah itu berada di bawah kekuasaan barat.
Budaya suku Qurisy yang agung sudah punah, budaya 1001 malam di Irak sudah tinggal sejarah, budaya agung jaman Cleopatra di Mesir sudah tinggal kenangan, semua tenggelam ditelan budaya Islam yang dibangun atas dasar Syariah Islamiah. Dibandingkan dengan budaya Barat, Jepang, China, dan India, kehidupan di negara berbasis Islam saat ini sangat menghawatirkan dunia tetapi sekaligus juga menjadi bahan olok-olokan dunia.
Ke arah manakah kita ke depan akan berkiblat? Sebaiknya kita mulai mengarahkan mata dan telinga ke negeri sendiri. Ayo kita bangun Indonesia menjadi negara yang sejahtera, adil, aman, dan damai.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar