Hanya Orang Buta Huruf dan Sok Tahu Yang Berani Mendiskripsikan Tuhan

Kalau diperhatikan perdebatan soal Tuhan di Milis atau di FB, ada kesan mereka seolah-olah paham siapa atau apa itu Tuhan dan masing-masing mempertahkankan apa yang dianggapnya paling benar, tidak jarang mereka berani mencaci maki lawan diskusinya secara tidak senonoh seolah-olah mau membala Tuhan mereka. Padahal Tuhan tidak pernah ambil pusing dengan omongan manusia dan Tuhan tidak minta dibela. Dan memang aneh di satu sisi mereka mengatkan Tuhan Maha Besar, Tuhan Maha Kuasa tetapi dengan sok jago mereka mau menjadi pembela dari yang Maha Kuasa, lucu sekali yah.

Di dunia ini sejak manusia berkesadaran yang melahirkan peradaban masalah Tuhan sudah banyak dibahas dan karena sulit mendiskripsikan apa atau siapa Tuhan orang-orang besar juga tidak pernah dapat mendiskripsikan Tuhan secara sempurna dan mereka menyadari tidak sanggup mendiskripsikan Tuhan secara benar, karena itu yang mereka lakukan adalah pendekatan dan penyedehanaan.

Para perintis agama Hindu mencari Tuhan di balik kekuatan alam yang dapat ditemui atau dilihat atau dirasakan setiap hari. Karena itu mereka mengatakan pasti ada Dewa Angin yang menggerakan angin. Pasti ada Dewa Matahasi yang mengatur peredatan Matahari, pasti ada Dewa Kematian yang mengurus soal mati dan semua Dewa-dewa pasti ada di bawah satu koordinasi Sang Hyang Widi. Apakah diskripsi tersebut sempurna? Pasti tidak dan mereka tidak pernah mengatakan apa yang didiskripsikan tersebut paling sempurna dan kalau ada pendapat yang berbeda pasti salah.

Sidharta Gautama tidak menyelidiki kekuatan Tuhan yang ada di jagad raya, tetapi kagum dengan apa yang ada di dalam diri yang ternyata tidak sepenuhnya berada dalam kendali manusia. Sidharta mencari Tuhan yang ada di dalam diri manusia dan kemudian mendapatkan penerangan sempurna. Apakah diskripsi Tuhan menurut Buddha adalah yang paling benar? Tidak, Buddha tidak pernah mengatakan bahwa Tuhan hanya ada dalam diri manusia tetapi Tuhan ada di dalam diri manusi. Lalu bagaimana Tuhan yang ada di luar diri manusia? Buddha tidak membahas soal itu dan membuka difinisi lain untuk melengkapi diskripsi Tuhan yang memang tidak sempurna.

Orang Yahudi dalam perjalanannya membangun bangsa dan mencari Tanah Air menyederhanakan konsep Tuhan menjadi sosok pemimpin tertinggi bangsa Israel. Bagaimana sosok Tuhan menurut orang Yahudi dapat kita lihat di bawah ini.

Imamat 23:1-2 TUHAN berfirman kepada Musa: Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: ....
Allah Israel hanya bicara kepada orang Israel.

Imamat 26:1 Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.

Imamat 26:14-16
Tetapi jikalau kamu tidak mendengarkan Daku, dan tidak melakukan segala perintah itu, jikalau kamu menolak ketetapan-Ku dan hatimu muak mendengar peraturan-Ku, sehingga kamu tidak melakukan segala perintah-Ku dan kamu mengingkari perjanjian-Ku, maka Akupun akan berbuat begini kepadamu, yakni Aku akan mendatangkan kekejutan atasmu, batuk kering serta demam, yang membuat mata rusak dan jiwa merana; kamu akan sia-sia menabur benihmu, karena hasilnya akan habis dimakan musuhmu.

Yesus juga tidak menjelaskan apa dan siapa Tuhan secara lengkap tapi Yesus menyederhanakan Tuhan sebagai Bapa Yang Baik karena itu Yesus membahasakan Tuhan dengan Allah Bapa. Bagaiman Allah Bapa menurut Yesus dapat dilihat dari Injil berikut.

Matius 6:31-34 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Tuhan yang didiskripsikan dalam Hindu, Buddha, Yahudi, dan Yesus tidak sama tetapi tidak satu pun dari mereka mengatkan diskripsi mereka yang paling benar dan mereka menyadari apa yang dilakikan adalah penyederhanaan karena Tidak mungkin mendiskripsikan Tuhan Yang Maha Besar dan jika diskripsi tentang Tuhan dari Hindu, Buddha, Yahudi, dan Yesus kita akan mendapat gambaran Tuhan yang lebih lengkap dan lebih jelas, diskripsi-diskripsi itu saling mengisi.

Hanya Muhammad yang buta huruf dan sok tahu yang berani mendefinisikan Allah Swt. dengan pongat sebagai Allah yang paling benar. Perhatikan apa yang dimasukkan oleh Muhammad ke dalam al-Quran sebagai Allah Swt.

9:73. Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya.

33:64-65. Sesungguhnya Allah mela'nati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala (neraka), mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; mereka tidak memperoleh seorang pelindungpun dan tidak (pula) seorang penolong.

3:10-11
Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka, sedikitpun tidak dapat menolak (siksa) Allah dari mereka. Dan mereka itu adalah bahan bakar api neraka, (keadaan mereka) adalah sebagai keadaan kaum Fir'aun dan orang-orang yang sebelumnya; mereka mendustakan ayat-ayat Kami; karena itu Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Dan Allah sangat keras siksa-Nya.

35:36
Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir.

39:71
Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?" Mereka menjawab: "Benar (telah datang)." Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir.

2:161
Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat la'nat Allah, para Malaikat dan manusia seluruhnya.

75:34-35
Kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu, kemudian kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu.

48:13
Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya Kami menyediakan untuk orang-orang yang kafir neraka yang bernyala-nyala.

3:56
Adapun orang-orang yang kafir, maka akan Ku-siksa mereka dengan siksa yang sangat keras di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh penolong.

8:12
(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman." Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.

47:4
Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berakhir. Demikianlah apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang syahid pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka.

Allah Swt yang digambarkan Muhammad tidak bisa melangkapi diskripsi Tuhan dari Hindu, Buddha, Yahudi, dan Yesus karena tampaknya yang dibicarakan Muhammad bukan Tuhan tetapi sesuatu yang dimanfaatkannya untuk dijadikan stempel bagi segala perbuatannya.

Tidak ada komentar: