Lebih Baik Haji di Negeri Sendiri

Sdr. Apiko yang baik,
Apa yang Sdr. ungkapkan menarik dan berangkat dari situ kita dapat lebih memperkaya pemahaman kita tentang hidup ini. Tapi saya perlu cerita lebih dahulu tentang keberadaan Tuhan.

Orang Hindu melihat Tuhan ada di balik kejadian alam, mereka melihat angin lalu dikatakan ada Dewa Angin, mereka merasakan ada gejolak asmara, lalu dikatakan ada Dewa Asmara. Ada Dewa Kematian dan banyak lagi dewa-dewa yang mengatur hidup di dunia ini sehingga alam semesta berfungsi dengan baik. Di atas kekuasaan para dewa tersebut ada kekuatan tunggal yang mengatur semuanya dan kami menyebutnya Sang Hyang Widi, dalam bahasa Indonesia artinya Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan yang mengatur alam semesta dan juga Tuhan bagi semua orang, bukan hanya bagi umat Hindu, Tuhan bagi mereka yang soleh dan juga Tuhan bagi mereka yang tidak mengakui Tuhan. Karena Tuhan didefinisikan berkaitan dengan kekuatan yang ada di alam, umat Hindu dapat menemukan Tuhan di mana saja di dunia ini, karena Tuhan tidak terikat pada tempat, Tuhan ada di mana-mana, Tuhan tidak menetap di satu tempat sehingga orang Hindu boleh mendirikan rumah ibadat di mana saja.

Cikal bakal bangsa Yahudi adalah Abraham (Islam menyebutnya Nabi Ibrahim) dan dalam kisah yang ditulis oleh bangsa Yahudi, Abraham berasal dari Ur-Kasdim yang terletak di Messopotamia, Irak sekarang. Abraham medengar perintah dari Tuhan Allah untuk pergi ke Tanah Kanaan (sekarang Israel + Palestina) dan Allah menjanjikan memberikan Tanah Kanaan kepada Abraham dan keturunannya. Abraham bersama istri dan keponakannya Lot naik perahu menyusuri sungai Efrat sampai ke Haran lalu dari situ berjalan kaki sampai ke Tanah Kanaan. Diperkirakan perjalanan itu terjadi sekitar 2000 tahun sebelum Muhammad lahir dan waktu itu belum ada orang yang tinggal di jajirah Arab. Sesampainya di Tanah Kanaan Abraham bertemu Allah lalu berseru menyebut nama Allah. Abraham mengatakan di tempat itu ada Allah lalu dia membangun mezbah di tempat di mana ada Allah. Berbeda dengan Tuhan yang dikenal oleh Hindu, Tuhan yang dikenal oleh leluhur Yahudi adalah sosok yang berada di luar manusia dan dapat berada di suatu tempat.

Setelah keturunan Abraham menjadi banyak dan waktu itu mereka tinggal di Mesir, hidup mereka ditindas oleh orang Mesir, lalu Allah memanggil Musa memberi tugas membebaskan bangsa Israel dari perbudakan untuk dibawa kembali ke Tanah Kanaan. Karena jumlahnya sudah banyak, orang Israel sudah menjadi bangsa dan Tuhan Allah yang dikenal Abraham dan keturunannya adalah Tuhan hanya bagi orang Israel, orang di luar bangsa Israel punya Tuhan yang berbeda yang mereka sebut allah lain, dan orang di luar bangsa Israel adalah kafir, tetapi orang Israel diperintahkan hormat pada orang kafir, karena selama di Mesir mereka pernah numpang tinggal pada orang kafir. Untuk mengatur ketertiban bangsa Israel, Tuhan memberikan 10 perintah Tuhan kepada Musa dan 10 perintah tersebut ditulis sendiri oleh Tuhan di atas dua lembar batu. Lalu dua lembar batu itu oleh orang Yahudi dimasukkan ke dalam kotak kayu dan dibawa dalam perjalanan menuju Tanah Kanaan. Jika tidak dalam perjalanan kotak kayu itu diberi kemah khusus yang disebut kemah suci. Orang Yahudi percaya Tuhan Allah mereka bersemayam di kotak kayu tersebut. Setelah bangsa Israel menguasai Tanah Kanaan dan ketika Raja Salomo berkuasa (Salomo dalam budaya Yahudi bukan nabi, hanya raja, tapi Muhammad mengangkatnya menjadi nabi, diberi nama Nabi Sulaeman), dibuatlah rumah bagi Tuhan menggantikan kemah suci yang tidak layak lagi. Rumah bagi Tuhan itu dibangun di dekat istana Salomo di Yerusalem, rumah itu disebut Bait Allah dan di dalam rumah itu disimpan kotak kayu di mana didalammya ada lembar batu berisi 10 perintah Tuhan peninggalan Musa. Karena orang Yahudi percaya Tuhan bersemayam di Bait Allah, maka di mana pun mereka berada, Orang Yahudi diharuskan dalam sembahyang melihat ke Bait Allah yang terletak di Yerusalem, dan itulah awal mula kiblat dan waktu itu di dunia ini hanya ada satu kiblat yang dipercaya oleh orang Yahudi sebagai tempat kediaman Tuhan.

Kemudian datang Yesus yang mengajarkan, kalau kamu mau berdoa masuk ke kamar, kunci pintu kamar, maka kamu akan bertemu Tuhan. Artinya Yesus mengajarkan bahwa Tuhan ada di mana-mana bahkan di tempat yang tersembunyi dan Yesus mengatakan Tuhan itu adalah Tuhan bagi semua orang, yaitu orang baik dan juga orang jahat. Yesus mengoreksi apa yang salah pada orang Yahudi, Tuhan itu berlaku bukan hanya bagi orang Yahudi tetapi juga bagi orang di luar Yahudi (yang kafir menurut orang Yahudi). Artinya Tuhan menurut konsep Hindu sejalan dengan Tuhan menurut Yesus, sehingga orang Kristen dapat membangun rumah ibadat di mana saja dan tidak perlu memandang ke kiblat waktu sembahyang. Arti Yeruselam bagi orang Kristen berbeda dengan orang Yahudi. Bagi orang Yahudi memandang Bait Allah di Yerusalem adalah memandang Allah tetapi bagi orang Kristen berkunjung ke Yeruselam hanyalah ziarah bahkan hanya sebuah wisata, tidak ada pahala yang dijanjikan Tuhan bagi orang Kristen yang datang ke Yerusalem.

Sewaktu Muhammad belajar mengenal Allah dari orang Yahudi, Muhammad diberi tahu bahwa Allah bersemayam di Bait Allah di Yerusalem. Karena itu sembahyang Islam yang diajarkan Muhammad mula-mula harus menghadap kiblat di Yerusalem. Mesjid pertama yang dibangun Muhammad di Madinah menghadap ke Yerusalem. Tetapi setelah orang Yahudi di Madinah tidak mau mengakui Muhammad sebagai nabi dan tidak mau masuk Islam, kiblat bagi orang Islam dipindahkan ke Kabah padahal waktu itu Kabah masih dikuasai oleh suku Quraisy dan digunakan untuk tempat pemujaan dan diduga ritual yang dilakukan adalah ritual Hindu. Walaupun kiblat dipindahkan tapi konsep Tuhan ada di satu lokasi yang berasal dari kepercayaan Yahudi diteruskan oleh Muhammad. Kafir dalam ajaran Yahudi bagi umat di luar umat Allah (orang Yahudi) diteruskan oleh Muhammad tetapi pengertian kafir dalam Islam bukan lagi di luar batas bangsa tetapi di luar batas Islam, Mukmin bagi penyembah Awloh dan kafir bagi mereka yang tidak menyembah Awloh. Bagaimana memperlakukan orang kafir juga berubah dari konsep Yahudi. Dalam agama Yahudi, kafir harus dihormati tetapi dalam konsep Islam, kafir harus diperangi, harus dipenggal batang lehernya. Yang lebih menarik, Awloh Islam tidak memerintahkan membangun rumah baru bagi Awloh tetapi malah merebut rumah ibadat orang lain dan merampasnya dengan paksa lalu tempat itu dijadikan tempat suci Islam.

Usul saya bertujuan mencegah penghaburan devisa yang disebabkan kebiasaan naik haji karena lebih baik devisa itu digunakan untuk kemakmuran bangsa Indonesia. Jika kita tidak dapat menggunakan aturan yang ada dalam Islam untuk membuat semacam Kabah di Indonesia, kita naik ke penguasa yang lebih tinggi, jangan gunakan aturan Awloh Islam tapi kita gunakan aturah Tuhan yang mengatur semesta alam, Tuhan bagi semua umat manusia. Tuhan yang lebih tinggi kekuasaannya dari Awloh Islam adalah Tuhan Yang Maha Adil yang mencintai bangsa Indonesia sama seperi kepada bangsa Arab dan Tuhan itu pasti mendukung jika kita merencanakan membuat rumah Tuhan di negeri sendiri.

Untuk menghindari diserbu FPI ada baiknya kita tidak secara frontal menganjurkan tidak naik haji, lebih baik kita mempromosikan wisata ziarah di dalam negeri, banyak objek wisata ziarah yang menarik di dalam negeri, ada Borobudur, ada makam walisongo, ada Bali, dan masih banyak lagi. Kita promosikan bahwa wisata ziarah di dalam negeri lebih diterima Tuhan karena dengan wisata ziarah itu kita juga beramal bagi sesama anak bangsa, yaitu menumbuhkan kegiatan ekonomi di dalam negeri.

Jika Sdr.masih mau berpegang pada al-Quran ambil ayat yang menguntungkan Indonesia, di al-Quran disebutkan bahwa Awloh mengutus seorang rasul bagi setiap kaum. Memang orang Indonesia tidak ada yang mengaku utusan Awloh, kecuali barangkali Lia Eden, tetapi kalau kita mau jujur kita dapat memilih tokoh bangsa sendiri yang mungkin malah karyanya bagi bangsa ini jauh lebih mulia dibandingkan dengan Muhammad. Yang jelas Sukarno sangat berjasa bagi bangsa Indonesia atau cari tokoh lain sehingga Sdr. merasa sreg membangun rumah ibadat di tanah air sendiri.

Salam Damai

--- In mediacare@yahoogroups.com, "zidane_nih" wrote:

Haji adalah ibadah mahdhah, yakni ibadah yang segala rincian
pelaksanaannya Allah sendiri yang mengatur. Mungkin ada pelaksanaan
haji yang tidak prinsipil, sehingga boleh dilaksanakan di Indonesia.
Tetapi yang tidak prinsipil tidak termasuk soal tempat Haji berlangsung.

Mekah adalah tempat dimana Baitullah berada dan Allah menetapkan Mekah
dan Madinah sebagai pelaksanaan ibadah Haji. Kedua tempat itu
dijadikan Allah setting historis kelahiran Islam. Sama dengan orang
Kristen dan Yahudi menjadikan Yerusalem sebagai tempat suci, karena ia
merupakan tempat yang dijadikan setting historis kelahiran dua agama
samawi. Tempat-tempat tersebut dijadikan para penganutnya sebagai
tempat suci. Maka mereka datang kesana untuk menapak-tilasi kembali
bagaimana para penyeru Kebenaran (Nabi dan Rasul) menyampaikan Risalah
Ilahi.

Jadi bagaimana Indonesia dijadikan napak tilas Kenabian kalau disini
tak pernah terlahir Para Utusan?

Kalau haji dilaksanakan di Indonesia, malah kontraproduktif. Karena
belum-belum para jamaah haji diserbu oleh FPI karena dianggap sesat
melaksanakan Haji tidak sesuai aturan. Bukan keuntungan ekonomi yang
didapat, malah buntung negara karena duitnya habis untuk membiayai
ongkos sosial akibat pelaksanaan haji yang 'sak udele dewek' ini.

Aneh, Anda-anda ini membuat usulan yang sama sekali tidak berangkat
dari pemahaman akan aturan agama itu sendiri.

Diskusi ini jadi mubazir kalau diisi oleh pikiran-pikiran tanpa
referensi, nalar, dan sikap empati. Terkadang, saya merasa sia-sia.

Peace,
ApikoJM

2 komentar:

hendra mengatakan...

Luar Biasa, satu-satu nya agama di dunia ini yg memiliki persatuan dan kesatuan yg tidak memandang suku, ras, daerah, bangsa dan negara, cuma agama ISLAM saja.

Ibadah HAJI merupakan ibadah yg mengandung hikmah yaitu mempersatukan umat manusia seluruh dunia.

bukan hanya indonesia saja, malaysia saja, tapi seluruh negeri barat, negeri timur, selatan dan utara, dipersatukan Allah dalam ibadah HAJI.

Subhanallah saya semakin yakin hanya agama ISLAM lah agama yg benar. tidak ada agama satu pun yg bisa menyamainya.

inilah fakta yg ada:
Agama budha: tuhannya :
1. Budha
2. Dewi Kuwan IM
dan dewa-dewa lainnya
Tuhannya dibuat patung Budha duduk bersila atau berbaring menyamping, atau duduk diatas bunga teratai.

Agama Hindu : tuhannya :
1. Dewa Siwa
2. Dewa Rahwana
dan dewa-dewa lainnya
Tuhannya dibuat patung dg memiliki banyak tangan dan banyak kepala.

Agama Kristen : Tuhannya :
1. Tuhan Bapa (Allah)
2. Bunda Maria
3. Yesus Kristus
Tuhannya dibuat patung, ada yg disalib, ada yg pake kerudung(jilbab) menggedong bayi, dan bayi

Agama Islam : Tuhannya :
1. Allah
Tuhannya cuma ada 1 tapi ga kelihatan, ga ada satu pun yg dibuat menyerupai wujud tuhan.

mari kita berpikir agama manakah yg benar? pilihan anda akan membawa keselamatan bagi anda sendiri. silahkan berpikir!!!

pitutur mengatakan...

blog yang menarik,
hidup adalah kesederhanaan yang kompleks. begitu juga agama ( dalam tinjauan rasionalitas ), sehingga dalam memahaminya diperlukan perspektif yang tepat tentang apa yang ingin dipahami.
Agak sulit bagi saya untuk mengomentari "Lebih baik Haji di Negri Sendiru" karna keterbatasan pemahaman dan pengetahuan saya, tapi ada kisah orang yang berhaji di depan rumahnya yang mungkin penulis belum mengetahuinya.