Jahat dan Baik : Islam vs Hindu

Kita ketahui semua bahwa di dunia ini salalu ada orang jahat dan ada orang baik, masyarakat dapat menjadi jahat jika dipimpin oleh orang jahat dan mayoritas anggotanya jahat dan masyarakat akan menjadi baik jika dipimpin oleh orang baik sehingga mayoritas anggotanya menjadi baik. Ajaran yang baik berperan mendorong masyarakat menjadi baik tetapi ajaran yang jahat mendorong masyarakat menjadi jahat. Tetapi ajaran baik tidak pernah berhasil membawa masyarakat 100 % menjadi baik demikian juga ajaran jahat tidak pernah berhasil membawa seluruh anggota masyarakat menjadi jahat. Di dalam kelompk orang yang memilih hidup suci seperti biara ada saja kasus kejahatan yang pernah terjadi. Demikian juga di komunitas geng ada saja anggotanya yang ternyata berbudi baik.

Kita ketahui di dunia ini tidak ada satu agama pun yang dapat menepuk dada mengatakan bahwa tidak ada satu pun umatnya yang jahat dan hal itu mudah dibuktikan karena jika dikumpukan penghuni penjara di dunia akan terlihat ada perwakilan dari hampir semua agama yang ada di dunia.

Jika ada orang jahat di dalam satu masyarakat lalu menuding agama yang dianut mayoritas masyarakat itu tidak berhasil menghapus kejahatan adalah tindakan yang sangat keliru, yang harus dibandingkan adalah apakah agama itu memang mengajarkan kebaikan atau kejahatan dan hasilnya di dalam masyarakat harus diukur dengan menghitung apakah yang jahat lebih banyak dari yang baik dan apakah masyarakat itu bergerak menjadi lebih baik atau malah menjadi semakin jahat.

Agama Hindu mengajarkan bahwa dalam diri manusia ada unsur jahat dan ada unsur baik dan menjadi tugas sekaligus juga hak manusia menggunakan kesempatan hidupnya di dunia ini untuk bergerak menuju baik atau menjadi jahat. Tetapi ajaran Hindu tidak mengeluarkan tuntunan agar orang menjadi jahat malah sebaliknya semua tata cara yang diajarkan Hindu semata-mata mengajak orang menjadi baik lalu meraih kesempurnaan. Rumusan mana yang jahat dan mana yang baik sudah jelas. Semua yang bersifat nafsu atau tindakan yang dilandasi nafsu adalah jahat, yaitu nafsu seksual, mencuri, merampok, membunuh, perang, dan sejenisnya. Semua yang bersifat kasih atau tindakan tindakan yang dilandasi kasih adalah baik, memberi, menolong, berkurban bagi sesama, dan sejenisnya.

Karena usur jahat dan unsur baik ada dalam diri tiap-tiap menusia, agama Hindu mengajarkan agar tiap-tiap orang mengelola dirinya sendiri agar dapat mengenali mana yang jahat dan mana yang baik, setelah dapat mengenali mana yang jahat dan mana yang baik orang dapat mengikuti latihan menghindari kecenderungan jahat dan memupuk kecenderungan baik. Semakin tinggi kemampuan pribadi seseorang menolak kecenderungan jahat dan mengikuti kecenderungan baik, jalan menuju kebaikan akan semakin terbuka. Intinya apa yang diajarkan mengajak manusia untuk mempunyai kesadaran diri yang tinggi, mengenal dirinya sendiri lalu dapat bertindak mandiri, mengambil keputusan atas kemampuan sendiri.

Mari kita lihat bedanya dengan ajaran Islam!

Dalam ajaran Islam unsur baik dan unsur jahat tidak terletak di dalam diri orang per orang tetapi ada di dalam masyarakat sehingga pemisahan didasarkan pada penampilan orangnya yang berifat lahiriah, yaitu yang baik adalah Mukmin dan yang jahat adalah kafir. Kriteria Mukmin adalah mereka yang mengakui Muhammad sebagai Rasul dan menjalankan Rukun Islam, salah satunya sembahyang lima waktu menyembah Awloh SWT. Sedangkan kriteria kafir adalah mereka yang bukan Mukmin, tidak mau mengakui Muhammad sebagai Rasul.

Tuntunan yang diajarkan menjadi Mukmin yang baik, tidak berhubungan sama sekali dengan sifat jahat atau sifat baik yang ada dalam diri manusia, tetapi berkaitan sikap degan tertib dan patuh menjalankan perintah Awloh SWT yang sudah dirumuskan oleh Muhammad, antara lain sembahyang dalam bahasa Arab menghadap kiblat di tanah Arab disertai gerak-gerik yang sudah dibakukan. Juga dalam menentukan mana yang baik dan mana yang buruk tidak ada tuntunan agar mandiri tetapi harus patuh dan menyerahkan sepenuhnya pada apa yang diperintahkan al-Quran dan dicontohkan oleh Muhammad yang tercantum dalam Hadis dan dilengkapi dengan fatwa pemimpin agama. Mengikuti bimbingan al-Quran dan Hadis tentang perbuatan jahat dan baik, kriterianya tidak sama dengan ajaran Hindu. Nafsu seksual yang masuk unsur jahat dalam Hindu dibenarkan dipuaskan dalam al-Quran, laki-laki dibolehkan punya istri sampai empat, dan jika punya budak (pembantu) di rumah juga boleh dijadikan sasaran pemuas nafsu. Merampok yang masuk unsur jahat dalam ajaran Hindu dicontohkan oleh Muhammad yaitu dengan memimpin penjarahan terhadap kafilah Mekah. Perang yang masuk unsur jahat dalam Hindu, dicontohkan oleh Muhammad dan diajarkan dalam al-Quran, bahkan Muslim punya kewajiban perang di jalan Awloh SWT. Membunuh yang dilarang dalam Hindu, diajarkan dalam al-Quran. Semakin patuh seorang Mukmin pada perintah al-Quran, Hadis dan fatwa ulama, akan semakin tinggi nilai keimanannya. Semakin pasrah pada kehendak Awloh SWT, seorang Mukmin akan semakin tidak bisa dan tidak mau bersikaf mandiri karena semuanya disrahkan kepada Alwloh, manusia menjadi baik atau menjadi buruk terserah Awloh dan akan tetap masuk surga selama tidak keluar dari Islam.

Apa dampak kedua ajaran yang berbeda tersebut dalam masyarakat?

Karena agama Hindu hanya mengurus hati manusia, bukan mengatur masyarakat, semakin banyak orang menerapkan bimbingan Hindu akan semakin banyak orang menjadi baik. Tetapi karena unsur jahat dan unsur baik tetap ada dalam diri manusia dan tidak akan pernah hilang selama dunia ada, agama Hindu tidak pernah dapat menghilangkan orang jahat dari masyarakat. Apakah masyarakat itu menjadi baik atau semakin baik dapat dilihat dari apa yang dikerjakan masyarakat secara keseluruhan. Jika keamanan dalam masyarakat tinggi artinya mayoritas anggota masyarakat adalah orang baik. Jika partisipasi dalam kesenian tinggi menjadi indikasi sebagian besar anggota masyarakat hidup tidak sekedar mencari makan (memuaskan nafsu) tetapi sudah dapat menikmati keindahan (mengagumi kesempurnaan) dalam perjalanan menuju sempurna. Di Bali ada orang miskin, ada orang jahat tidak bisa dipungkiri, tetapi Bali yang dikagumi dunia menjadi bukti bahwa Bali aman dan indah dan layak disebut Pulau Dewata. India mayoritas penduduknya beragama Hindu, masih banyak yang miskin dan juga ada kejahatan tidak dapat dipungkiri tetapi India sedang bergerak menjadi kekuatan ekonomi dunia.

Apakah Islam yang memerintahkan menghapus orang kafir yang jahat, berhasil menghapus kejahatan? Afganistan menjadi salah satu bukti bahwa Islam tidak berhasil menghapus kejahatan dengan cara mewajibkan seluruh anggota masyarakat menyembah Awloh SWT secara tertib dan teratur. Karena selalu ada orang yang malas melakukan kewajiban kepada Awloh, yang dilakukan penguasa adalah menutup semua godaan yang dapat mempengaruhi masyarakat untuk tidak setia pada perintah Awloh. Tetapi semakin ditindas, masyarakat semakin menjadi tidak produktif yang kemudian menyebabkan bukan hanya ada orang miskin tetapi kemiskinan merata ke semua lapisan masyarakat, kecuali para pemimpin dan pada akhirnya kehancuran yang harus ditanggung rakyat juga. Arab Saudi yang menerapkan Syariat Islam ternyata juga tidak dapat memusnahkan pencuri, walaupun sudah banyak pencuri dipotong tangannya mengikuti ajaran al-Quran.

Mudah-mudahan dapat menyadarkan bahwa bahaya mengikuti ajaran Islam dengan sungguh-sungguh dapat berujung pada tragedi yang mengerikan dan bahaya itu seharusnya sudah dapat terditeksi salah satunya sikap menyerahkan keputusan hidup di tangan MUI lalu mengikuti saja apa yang difatwakan MUI sehingga hak memilih jalan hidup secara mandiri disingkirkan.

Salam Damai

--- In mediacare@yahoogroups.com, Diskusian Aneka wrote:

Gak tau kenapa ya makin hari saya jadi makin salut aja pd MUI. Kayaknya makin tegar, focus dan responsive pada umat. Sebagai panutan umat MUI memang sudah semestinya begitu. Mendengar umat dan gak perlu memperdulikan pihak2 luar yang kurang kerjaan dan sok pinter. Anggap saja mereka gak pernah ada. Toh juga gak penting.

Anjing boleh saja menggonggong (nama nya juga anjing), tapi kafilah memang harus tetap berlalu, hehehhee

Yoga memang belum tentu bagus buat Muslim. Buktinya para pendukung yoga di milist ini prilaku dan tulisannya ngawur bukan saja spt orang2 yang “lost temper” tapi malah “lost mind”. Heheheh

Setelah yoga, orang kemudian akan di ajak menjadi makhluk pemamah biak yg cuma makan sayuran. Padahal jelas2 secara alamiah manusia memiliki gigi taring, tapi bodoh nya org di bali berbondong2 melakukan praktek potong gigi dan menyamakan gigi nya dengan gigi sapi. Bercermin pada sapi gitu loh. Kalau vegie bagus kenapa gak semua dokter jadi veggie ? Begitu juga yoga, manfaat nya terlalu di besar2kan. Bukti nya prilaku org bali, India aneh begitu.

Tetangga saya baru saja meninggal beberapa bulan yang lalu (semoga Allah SWT mengasihinya) dalam usia 120 tahun. Seumur hidup dia gak kenal apa tuh yang nama nya yoga. Kehidupan nya diisi dengan bekerja dan duduk di mesjid. Sholat dan Zikir membersihkan hati 1000X lebih baik dari pada yoga tapi hati di isi kedengkian dan kebodohan.

Wallahualam
AD

7 komentar:

banserep mengatakan...

Sebelumnya, perkenalkan nama saya made, saya asli bali. hati saya tergerak untuk menulis komentar disini setelah membaca komentar AD. Saya gak melihat ada orang bali yang menyerang dalam artikel ini,tapi kok malah orang bali yang diserang?? mungkin ada rekan2 yang mampir dan baca postingan ini dan berkenan memberikan saya petunjuk?? ini penting untuk menghindari orang lain yang berkonflik tapi saya/keluarga saya yang dibawa bawa. maktur suksma.

Salam damai

Psikopat mengatakan...

Oum Swasiastu!!! Salam kenal!!! Saya bukan Hindu. Saya adalah Kristiani mantan Muslim. Saya salut kepada anda yang berani membuat blog ini. Meskipun Orang-orang Muslim berusaha membantah kenyataan bahwa Islam adalah agama yang jahat, tapi begitulah kenyataannya.
Saya sempat terpikir seandainya Ogoh-ogoh berbentuk Muhammad, bagaimana reaksi Muslim ya? xixixi...!!! Bukankah Ogoh-ogoh adalah simbol keangkaramurkaan? Tapi untuk saat ini, jangan dilakukan! Bahaya!!!

Unknown mengatakan...

perkenalkan nama saya sri, saya merasa salut terhadap AD bukan karena komentarnya menarik atau hebat melainkan karena ia berani menulis ssatuyg ia tidak tau, bahkan bisa dikatakan tidak mengerti samasekali. saya ingin sedikit meluruskan, pertama mengenai Yoga. yoga bukanlahsekedar olah tubuh atau senam kesegaran jasmani melainkan pengertian yoga menurut hemat saya adalah menghubungkan diri atau menyatukan diri dengan tuhan dengan cara gerak tubuh atau penyatuan pikiran agak panjang jika di diselaskan maka saya sarankan untuk mencari jawabannya yang lengkap sendiri untuk lebih lengkapnya namun secara sederhana saya bisa memberikan contoh tetangga anda yang meninggal diatas usia 100 th itu sering melakukan yoga pikiran melalui kegiatan kesehariannya duduk tafakur dimusola menyerahkan diri dengan tuhan. mengenai orang hindu yang vegetarian. agama hindu tidak mewajibkan umatnya untuk vegetarian namun didalamajaran hindu dijelaskan bagaimana pengaruh makanan yang kita makan terhadap tubuh, pikiran, dan sifat manusia. dan terakhir mengenai potong gigi yang dilaksanakan oleh umat hindu dibali sesungguhnya tidak ada hubungannya dengan sapi atau keinginan orng bali menjadi seperti pemamah biak melainkan potong gigi berhubungan dengan tingkatan kehidupan manusia dan memiliki filosofi menghilangkan sifat-sifat liar manusia. untuk lebih jelasnya silakan AD cari sendiri namun saya ingatkan cara mempelajari ajaran agama adalah mempelajari sesuatu yang multi tafsir, jangan membakukan bahasa kitab suci karena itu bisa membuat kesalapahaman namun cermati hati - hati dengan hati untuk mendapatkan nilai - nilai spiritualnya. trimakasih semoga bermanfaat

Unknown mengatakan...

salam damai juga mas..(siapa kaden gk ad namanya) meneurut saya pernyataan anda mengenai islam sebagai agama yang jahat tidak lah benar dan tidak lah patut dilontarkan oleh orang yang sungguh2 beragama, menurut saya semua agama yang telah disyahkan oleh negara kita adalah agama yang mengajarkan kebenaran, hanya saja penafsiran dan pengamalan umat agama tsb yang kadang2 keliru. semua umat beragama pernah seperti itu, jadi mohon untuk sebuah kerukunan umat beragama jangan pernah kita menanamkan rasa benci kepada umat beragama lain, karena konflik beragama dapat menyebabkan masalah yang besar dan panjang. dan untuk masalah ogoh- ogoh, ogoh- ogoh bukan lah sekedar simbol keangkaramurkaan namun dalam hindu ogoh2 merupakan kekuatan kasar (butha) yang akan dihaluskan dan memiliki filosofi yang bertujuan memurnikan alam semesta, dan tidaklah mungkin dan tidak akan pernahorang bali yang cinta damai membuat ogoh2 berbentuk mohamad karena itu akan mengusik kedamaian dan kemurnian alam semesta itu sendiri

indra indrayana mengatakan...

Asalamualaikum..
sy selaku orang islam akan bicara sedikit mengenai blog dan komentar yg di lemparkan ke agama sy...
dalam agama islam dilarang adanya kekerasan, dan kami jg menghargai sapi sbg ciptaan Allah Saw, Nabi Isa Saw(Yesus) sbg Rosul Allah SWT.

agama islam berperang bkn untuk menyakiti mereka yg terlibat, tp kami memerangi keangkaramurkaan di masa lalu (jaman para Nabi) yg tidak pernah berhenti menyiksa rakyat asli dan kaum muslimin disana, dan meluruskan yang salah menjadi benar, seperti menyembah berhala menjadi menyembah Allah SWT, karena dia lah yg menciptakan seluruh umat manusia beserta isinya,..
Sy gk tau bhwa Tuhan Agam kalian masuk kedalam ciptaanNya atau ciptaan manusia yg dipahat..?
Nabi Besar Muhammad Saw jg bkn seorang penyiksa, Dia lah yang memberi petunjuk bagi kaumNya yg sesat menuju kebenaran (AL-QURAN) dikitab kami ini terdapat semua pedoman hidup yang lebih baik...
sekali lagi buat teman2 yg berbeda keyakinan agar jang saling tuduh satu sama lain berdasarkan asumsi sesaat, hendaklah kita ambil pelajaran positif dari masing2 agama yang kiat anut ini...

Unknown mengatakan...

Pada inti nya di semua kitab suci hindu,buddha,nasrani,islam, tuhan itu esa,tidak punya bapak/ibu,tidak beranak dan di peranakan.kalau agama itu lari dalam konsep itu, agama itu perlu di pertanyakan, yang salah pemahaman pengikutnya atau agamanya.. perlu di ketahui dan di ingat pemahaman kalian itu kebenaran nya sifatnya tidak mutlak dan kebenaran mutlak itu hanya milik tuhan.dan untuk memperlajari sebuah agama itu jangan setengah2..semua agama itu benar ajaran nya dari tuhan,akan tetapi pemahaman manusia belum tentu benar dengan konsep ajaran tuhan...

Unknown mengatakan...

Mohon maaf sodaraku..inilah jaman kali..jaman kekalutan..dimana semua menganggap Aku paling benar..para Ashura telah terlahir dalam wujud manusia yang akan memerangi kaumnya sendiri.sekian..SATYAM EVA JAYATE