Naik Haji Lebih Dari Boros Devisa

Pengeluaran besar hingga mencapai lebih dari 10 triliyun setahun yang dikeluarkan orang Indonesia untuk keperluan naik haji tidak menggerakkan pemimpin bangsa ini yang diberi tugas mengentaskan kemiskinan untuk berani meganjurkan, “Stop naik haji, mari kita gunakan uang yang ada untuk pembangunan sehingga angka kemiskinan dapat ditekan.”

Alasan bahwa Awloh SWT memerintahkan naik haji bagi yang mampu agar sempurna Rukun Islamnya sebenarnya mudah dipatahkan jika orang mau melihat perbandingan dengan agama lain. Orang Hindu dan Buddha membangun rumah ibadat di mana mereka tinggal sehingga tidak perlu menghamburkan devisi untuk pergi ke negeri lain. Demikian juga orang Kristen membangun rumah ibadat di dalam negeri sehingga mereka lebih leluasa beribadat kepada Tuhan.

Dengan definisi Tuhan Maha Adil sesungguhnya apa yang dilakukan umat Hindu, Buddha, dan Kristiani sesuai dengan kebebasan yang diberikan Tuhan untuk membangun rumah ibadat di negeri sendiri dan mencintai negeri sendiri. Kenapa orang Islam tidak membangun saja imitasi Kabah di Indonesia agar tidak perlu lagi ke Mekah atau membangun rumah ibadat yang lebih bagus dari Kabah sehingga Awloh SWT nantinya betah tinggal di Indonesia?

Pertanaan itu tidak terjawab, tetapi orang masih ngotot naik haji ke Mekah dan karena tidak ada alasan yang masuk akal lalu mengatakan kalau memang membawa kebaikan kenapa harus dilarang, biar saja jangan diganggu.

Seandainya naik haji membawa kebaikan, betul kita tidak perlu menganjurkan untuk tidak naik haji. Dari ukuran bangsa, kita perlu melihat apakah apa manfaatnya. Hitung saja mulai dari tahun 1968 hingga sekarang selama 40 tahun sudah ada sekitar 8 juta orang Indonesia yang naik haji, apakah Indonesia menjadi lebih baik dengan sudah demikian banyaknya orang yang naik haji? Yang jelas korupsi masih merajalela dan sebagian dilakukan oleh orang yang sudah bergelar haji.

Jika bangsa ini tidak menjadi lebih baik dengan banyaknya orang naik haji tetapi masih banyak orang yang ingin naik haji, perlu dilihat apa sebenarnya yang dilakukan dalam ritual haji.

Salah satunya adalah mengunjungi Maqom Ibarhim di Mekah, karena dalam al-Quran disebutkan bahwa yang meletakkan dasar Kabah adalah Nabi Ibrahim. Nama Ibrahim berasal dari cerita Yahudi yang ditulis dalam Perjanjian Lama yang nama aslinya adalah Abraham yang dipercaya sebagai leluhur bangsa Yahudi. Abraham diperkirakan hidup 2000 tahun sebelum Muhammad dilahirkan dan diperkirakan ketika Abraham hidup belum ada orang yang tinggal di Mekah dan sekitarnya. Jadi tidak mungkin Abraham berjalan kaki dari Tanah Kanaan sampai ke Mekah. Dalam kitab orang Yahudi disebutkan bahwa Abraham dimakamkan di Gua Makhpela di Tanah Kanaan. Jadi kalau orang mau mengunjungi makam Nabi Ibrahim atau mau berziarah ke makam Nabi Ibrahim seharusnya pergi ke Tanah Kanaan jangan ke Mekah. Artinya bukankah terjadi hal yang tidak sesuai antara produk yang dipromosikan, yaitu mengunjungi Maqom Ibrahim dengan kenyataan yang didapat konsumen, yaitu tidak pernah sampai ke Makam Ibrahim karena jarak dari Mekah ke Tanah Kanaan masih sekitar 1200 KM.

Perjalanan haji dipromosikan sebagai perjalanan ke tanah suci mengunjungi tempat suci, yaitu Kabah, tempat di mana Awloh SWT bersemayam. Tempat itu dulunya punya orang Quraisy sebagai tempat pemujaan yang diduga melakukan ritual Hindu. Tetapi karena diftnah oleh Muhammad bahwa praktek itu adalah menyembah berhala, lalu Kabah itu direbut dengan paksa dan dijadikan tempat suci Islam. Sulit diterima dengan akal bahwa hasil rampasan disebut sebagai tempat suci. Jangan-jangan ketidak sucian tempat itu bukan membawa berkah malah sebaliknya.

Tidak heran dalam setiap tahun ritual haji selalu menelan korban, bukan hanya mereka yang berusia lajut meninggal karena dimakan umur, tetapi banyak juga orang yang relatif masih muda harus mati karena terjepit waktu berebut melempar batu mengusir setan atau mungkin tidak mati tetapi mengalami kejadian yang tidak mengenakan terinjak kepalanya waktu sembahyang.

Apakah naik haji membawa kebaikan, sebaiknya dipikirkan lebih dalam, tetapi bahwa Tuhan memerintahkan orang beribadat ke negeri orang lain hampir dapat dipastikan perintah itu tidak berdasar karena Tuhan memberikan tanah pusaka kepada masing-masing bangsa untuk diurus dan dikagumi sebagai karya ciptaan Tuhan.
Salam Damai

9 komentar:

jundullah3.blogspot.com mengatakan...

Dalam Hadits Nabi Muhammad saw dan Dalam Quran, menunaikan ibadah haji adalah bagi orang yang mampu baik mampu lahir atau batin. Sedangkan pendapat yang menyatakan suatu ibadah yang lebih boros dari devisa adalah kesalahan pemahaman yang fatal. Islam membenci dan melarang perbuatan boros. Kenapa ibadah haji harus di Makah? Karena ketentuan aturan Islam seperti itu. Kalau saya boleh bertanya mengapa pusat katolik harus di Vatikan bukan di palestina?

jundullah3.blogspot.com mengatakan...

alam Hadits Nabi Muhammad saw dan Dalam Quran, menunaikan ibadah haji adalah bagi orang yang mampu baik mampu lahir atau batin. Sedangkan pendapat yang menyatakan suatu ibadah yang lebih boros dari devisa adalah kesalahan pemahaman yang fatal. Islam membenci dan melarang perbuatan boros. Kenapa ibadah haji harus di Makah? Karena ketentuan aturan Islam seperti itu. Kalau saya boleh bertanya mengapa pusat katolik harus di Vatikan bukan di palestina?

2009 Juni 24 00:13
Hapus

Psikopat mengatakan...

Tidak ada kewajiban umat Katolik untuk "berhaji" ke Vatikan. Vatikan hanya sebuah negara atau tempat yg menjadi pusat pertemuan para pemimpin Katolik di dunia. Ibarat markas PBB di New York yg menjadi tempat pertemuan para pemimpin / perwakilan negara-negara di dunia. Jadi bukan kota New York yg mengendalikan dunia.

jojo mengatakan...

saya ber keyakinan,, yg menulis ini pasti bukan orang islam,,,krna jika islam,,, psti dia tau knpa harus naik haji,,, n jika anda islam anda pasti tau kenapa ka`bah cuma ada di mekah n tdak d bngun d tmpat lain,,,
n muda2hn anda tidak salah menilai,wassalam

Dzakwan febriansyah mengatakan...

Naik haji bikin bangkrut negara udah susah tki tkw kerja kadang disiksa hingga sering dipancung di arab demi ekonomi bangsa.

Unknown mengatakan...

Naik haji sudah ada sebelum nabi Muhammad diberi wahyu untuk naik Haji, dan sudah naik haji sendiri merupakan ibadah yang berasal yang dimulai dari jaman nabi Ibrahim.
yang jadi pertanyaan saya, mengapa orang Nasrani tidak melakukan ibadah naik haji?
Bila yang dikatakan anda Nabi Ibrahim lahir 2000 tahun sebelum Nabi Muhammad, bukankah Nabi Isa dilahirkan 700 tahun sebelum nabi Muhammad.
(koreksi sedikit ya Oom : Bukan Owlah, tetapi Allah.

Unknown mengatakan...

Maqam disini bukan berarti kuburan nabi ibrahim, tapi batu tempat dia berpijak ketika menyusun batu bersama anaknya ismail

Unknown mengatakan...

Maqam disini bukan berarti kuburan nabi ibrahim, tapi batu tempat dia berpijak ketika menyusun batu bersama anaknya ismail

Unknown mengatakan...

goblok dan sok tau👎