Mantra Yoga Merusak Akidah Islam

Ketika di tanya oleh TV One apa yang ditakutkan oleh MUI sehingga akan mengeluarkan fatwa melarang Yoga, ketua MUI mengatakan bahwa di dalam Yoga ada mantra yang dibacakan dan mengucapkan matra haram hukumnya bagi Islam.

Atas perkataan ketua MUI tersebut, seorang ahli Yoga yang juga Muslimah menjelaskan bahwa tidak ada mantra dalam Yoga yang diajarkan kepada muridnya karena yang ada hanyalah hitungan, mengucapkan hitungan ketika melakukan satu gerakan. Lalu di mana beda antara mengucapkan hitungan satu, dua dst…dengan membaca mantra yang diharamkan dalam Islam?

Untuk memahami apa itu mantra, yang paling mudah adalah melihat kata-kata yang diucapkan tukang sulap, “Abra kadabra…” lalu di dalam topi yang dipegangnya tiba-tiba muncul seekor burung. Di zaman dahulu, orang percaya bahwa keajaiban itu dapat dilakukan dengan pertolongan jin. Dalam legenda Sangkuriang diceritakan bahwa Dayang Sumbi bersedia menjadi istri Sangkuriang asal Sangkuriang dapat membuat danau dengan perahunya hanya dalam waktu satu malam. Ternyata Sangkuriang dapat menyelesaikan tugas yang mustahil dikerjakan oleh kekuatan manusia, karena Sangkuriang dibantu oleh jin.

Di zaman sekarang tidak ada lagi orang yang dapat membuat danau dalam sehari semalam dengan bantuan jin dan mungkin di zaman dahulu juga tidak pernah ada karena yang ada hanyalah dongeng belaka. Tetapi tukang sulap dari kelas kampung yang bisanya hanya menghadirkan burung di dalam topi hingga kelas atas yang sekaliber David Copperfield yang bisa menghilangkan pulau masih ada hingga sekarang dan orang yang mampu berpikir mengetahui bahwa apa yang dilakukan itu tidak meminta pertolongan jin tetapi megandalkan kecerdikan yang diberikan Tuhan. Orang yang tidak mampu berpikir walaupun hidup di jaman moderen masih ada yang berpendapat bahwa apa yang dilakukan itu hanya mungkin terjadi atas pertolongan jin.

Tuduhan bahwa keajaiban itu hanya dapat dilakukan dengan pertolongan jin, dilihat dari matra yang diucapkan. Tukan sulap jaman dulu yang katanya bekerjasama dengan jin mengucapkan, “Abra kadabra…” sebagai perintah kepada jin agar menghadirkan apa yang diminta dan matra yang sama masih diucapkan tukang sulap zaman sekarang walaupun di banyak buku sudah dikupas bahwa apa yang dilakukan hanyalah trik belaka.

Walaupun matra yang diucapkan sama tetapi ada perbedaan mendasar antara mereka yang menghadirkan keajabikan atas kemampuan sendiri dan mereka yang mengharapkan keajaiban terjadi atas pertolongan jin atau bahkan atas pertolongan Awloh SWT. Perbedaan itu terletak bukan dari apa yang diucapkan tetapi terletak di kepala orang yang melakukan.

Di zaman dulu orang yang pandai relatif sedikit dan ilmu sulap diwariskan turun temurun dan dirahasikan terhadap orang yang bukan keluarganya karena itu dipercaya mereka dapat melakukan itu dengan pertolongan jin. Di zaman sekarang sudah ada kursus sulap dan diajarkan secara terbuka tetapi ada saja orang yang masih percaya keajaiban itu hasil kerjasama dengan jin. Buktinya masih banyak orang pergi ke dukun agar nasibnya menjadi lebih baik. Memang minta tolong kepada jin atau berhala dilakukan manusia bukan hanya untuk membuat pertunjukan sulap tetapi yang lebih hebat lagi untuk mendapatkan hidup yang diridhoi Awloh SWT, mendapatkan kebahagian di dunia dan akhirat.

Bagaimana mendapatkan hidup bahagia dunia akhirat yang diajarkan Islam yaitu dengan cara melakukan kewajiban sholat kepada Awloh SWT, membaca doa dalam bahasa Arab disertai gerakan yang sudah dibakukan dan dengan ridho Awloh SWT kebahagiaan itu akan diberikan sebagai hadiah. Doa yang diucapkan atau diungkapkan di dalam hati harus benar karena doa itu bersifat sakral dan didalam kesakralan itu doa itu bertuah. Memang ajaran itu berbeda dengan apa yang diajarkan dalam agama Hindu di mana umat diajarkan melakukan olah batin (Yoga) untuk mendapatkan kesempurnaan hidup (kebahagiaan) sehingga pada akhirnya mendapat hidup kekal bersama para dewata. Dalam Yoga ungkapan yang diucapkan atau dibacakan hanya dalam hati bukan mantra tetapi membantu suasana agar oleh batin lebih mudah dilakukan.

Mudah-mudahan dengan membaca tulisan di atas Anda mengetahui perbedaan mengucapkan mantra (doa dalam bahasa Arab disertai gerak-gerik tubuh) untuk mendapatkan kebahagiaan sebagai pemberian Awloh SWT dan mantra untuk membantu suasana olah batin.

Salam Damai

Tidak ada komentar: