Sdr. benar bahwa hari raya Idul Fitri tidak langsung dirayakan bersamaan dengan kemenangan perang Badar. Dalam buku Muhammad Biografi sang Nabi, saya gunakan sebagai referensi karena menurutsaya cukup netral dibandingkan buku yang ditulis orang Islam, pada bab tentang jihad dijelaskan bahwa setelah menang dalam perang Badar, Muhammad menjadi percaya diri, mulai berani mengambil sikap tegas terhadap orang Yahudi yang sebelumnya tidak mau mengakuinya sebagai nabi dan cenderung mengolok-oloknya. Muhammad mulai mengambil jarak dengan agama Yahudi, jika sebelumnya puasa Islam bersamaan dengan puasa Yahudi dan dikenal sebagai puasa Assura,diubah menjadi puasa pada Bulan Ramadhan dan pada akhir puasa dirayakan hari kemenangan. Sdr. bisa bilang hari raya itu adalah kemenangan setelah puasa tetapi keseluruhan ritual itu terjadi berkat kemenangan perang Badar. Hubungan antara Islam dan perang sebenarnya diakui secara luas dalam ajaran Islam walaupun ada tambahan perang itu terpaksa dilakukan karena Islam diserang. Jadi jika kita mau melupakan alasannya,perang itu memang terjadi dan dicatat di dalam al-Quran. Perang dalam Islam yang dipimpin sendiri oleh Muhammad dimulai denganperang Badar dan terus disusul dengan beberapa perang lagi sampai Muhammad menguasai Mekah dan sampai Muhammad meninggal. Jadi setelah perang Badar sampai Muhammad meninggal, ayat-ayat al-Quran yang disampaikan Muhammad memang dalam suasana perang, tidak heran banyak ayat yang mengenai perang, pengggal kepala orang kafir dsb. Dari catatan sejarah, Islam berjaya dalam suasana perang, setelah Muhammad meninggal perang terus berkobar menyebarkan Islam hingga ke Spanyol dan India tetapi setelah dunia bergerak ke arah perdamaian pamor Islam semakin tenggelam. Pengikut Islam sekarang yang kuat imanya ada di wilayah yang masih dalam suasana pearng, antara lain Palestina, Afganistan, dan Irak. Tetapi di wilayah yang mulai damai seperti di Indonesia gerak Islam semakin kurang gemanya karena orang lebih memilih hidup dalam damai dibandingkan terus menerus mengobarkan perang.
Nada tulisan Sdr. terbaca panas, mudah-mudahan apa yang saya tulis ini mendorong kita memilih damai dibandingkan perang dan mengajak semua orang Indonesia memilih damai dan meninggalkan suasana perang.
Salam Damai
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Anda bilang salam damai,,selalu salAM damai.. tapi mengajar diri sendiri arti perdamaian tidak bisa... didalam Islam berarti orang 'MUNAFIK'
Kedamaian itu tercipta jika anda urus kepercayaan anda dan kepercayaan nenek moyang anda sendiri..
kedamaian itu juga tercipta dgn Toleransi...
kedamaian itu tercipta dengan tidak menyinggung Agama orang lain...
salah satu contoh Yahh... beberapa tulisan anda ini...
Posting Komentar