Membangun budi pekerti menuju kesempurnaan hidup diajarkan oleh agama benar, tapi Islam memang agama sesat, semua diberikan Allah Swt

Kasih dalam ajaran agama benar harus dipupuk di dalam diri dengan latihan dan introspeksi. Setiap perjumpaan dengan sesama manusia menjadi kesempatan untuk menunjukkan kasih dan menguji apakah kasih yang kita pahami sungguh-sungguh membuat orang lain lebih bahagia karena kasih yang sejati bermaksud membawa kebahagiaan kepada sesama manusia. Tapi al-Quran mengajarkan bahwa kasih itu ditimbulkan oleh Allah Swt, perhatikan ayat berikut.

60:7. Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. Dan Allah adalah Maha Kuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Bahkan kasih antara suami dengan istri-istrinya juga dijadikan oleh Allah Swt.

30:21. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

Bagimana mendapatkan kasih itu, salah satu jalan adalah menuruti kemauan Muhammad, perhatikan ayat berikut.

49:7. Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu 'cinta' kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,

Bahkan kita ikut kelompok pun akan ditentukan oleh Allah, mau jadi kafir atau mau jadi Mukmin semua dikerjakan oleh Allah Swt.

9:83. Maka jika Allah mengembalikanmu kepada suatu golongan dari mereka, kemudian mereka minta izin kepadamu untuk keluar (pergi berperang), maka Katakanlah: "Kamu tidak boleh keluar bersamaku selama-lamanya dan tidak boleh memerangi musuh bersamaku. Sesungguhnya kamu telah rela tidak pergi berperang kali yang pertama. Karena itu duduklah bersama orang-orang yang tidak ikut berperang."[651]

Disesatkan dan tidak disesatkan juga berasal dari Allah Swt.

2:26. Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu[33]. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?." Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah[34], dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,

Agar diberikan oleh Allah Swt yang baik, caranya adalah beriman kepada ayat-ayat Allah.

16:104. Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah (Al Quran), Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan bagi mereka azab yang pedih.

Tapi tidak dijelaskan ayat-ayat yang mana, pasti maksudnya semua ayat di dalam al-Quran termasuk ayat di bawah ini.

4:24. dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki[282] (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian[283] (yaitu) mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka isteri-isteri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu
Dan yang wajib dijalakan agar mendapat hidayah adalah menyembah Allah Swt.

43:27. tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku."

Mudah-mudahan ada manfaatnya, bagi pembangunan budi pekerti bangsa dan jadi bahan pertimbangan para pendidik, yaitu apakah yang akan diajarkan kepada anak-anak kita, beriman kepada al-Quran dan menyembah Allah Swt sambil mengharapkan Allah Swt akan memberikan akhlak mulia kepada anak-anak kita atau lebih baik kita memberikan pendidikan budi pekerti di sekolah-sekolah sebagai upaya nyata membangun karakter bangsa.

Tidak ada komentar: