Muhammad ketika mencoba kareirnya sebagai nabi bukan mencari kebenaran tetapi menyalahkan orang sebangsanya suku Quriasy sebagai penyembah berhala, padahal sebelum mencoba mencari petunjut di Gua Hira, Muhammad melakukan hal yang sama dengan orang sebangsanya, yaitu melakukan ritual tawaf mengelilingi Kabah. Apa alasan Muhammad memfitnah orang sebangsanya sebagai penyembah berhala, karena Muhammad membenarkan bahwa Allah Yahudi yang besemayam di Bait Allah di Yerusalem sebagai Allah yang benar dibuktikan oleh Muhammad dengan mengajak orang Qurisy sembahyang menghadap Bait Allah Yahudi.
Langkah yang diambil Muhammad jauh berbeda dengan yang dilakukan Sidharta Gautama ketika merasa tidak puas dengan kehidupannya yang mewah di Istana. Sidharta mempelajjari dengan tekun ajaran orang sebangsanya dan setelah menemukan celah bagaimana memperbaiki ajaran sebangsanya. Sidharta menawarkan perbaikan yang dinamainya jalan tengah, yaitu tidak melakukan penyiksaan badan seperti yang banyak dilakukan orang sebangsanya dalam mencari kehidupan suci tetapi tetap berusaha mengendalikan nafsu karena ajaran orang sebanggsanya mengatakan nafsu adalah sumber kejahatan. Jalan yang benar untuk mencari kebenaran sudah diajarkan oleh leluhur umat manusia yaitu pelajari yang sudah ada lalu lakukan perbaikan jika dilihat ada yang salah dan dengan cara itu kebudayaan manusia menjadi bertambah maju. Apa yang diajarkan Buddha tidak menjadikan ajaran Hindu salah dan baik Ajaran Buddha maupun hindu keduanya benar dan dapat saling menyempurnakan.
Demikian juga yang dilakukan Yesus. Sejak kecil Yesus diajarkan oleh orang tuanya ajaran nenek moyang mereka dan setelah dewasa Yesus melihat celah bagaimana memperbaiki ajaran Yahudi, Yesus mengatakan hukum Taurat sebagai ajaran membangun bangsa tidak perlu dihapus tetapi untuk menyempurnakan kehidupan manusia, Yesus mengajarkan ajaran spiritual individual. Baik hukum Taurat dan apa yang diajarkan Yesus keduanya benar dan saling mengisi.
Memang jarak tempat lahirnya ajaran Hindu dan Buddha dengan Yahudi cukup berjauhan sehingga tidak bersinggungan secara langsung. Tetapi karena dua sumber ajaran tersebut tidak saling menyalahkan tidak menimbulkan masalah yang harus diselesaikan dengan mana yang benar dan mana yang salah. Tidak ada setitik pun dalam ajaran Hindu yang menyalahkan ajaran lain, demikian juga tidak ada satu titik pun dalam ajaran Buddha yang menyalahkan ajaran lain dan Yesus mengatakan tidak ada satu titik pun dalam hukum Taurat yang disalahkan tetapi dilengkapi. Karena ajran yang baik tidak menjadi benar dengancara berdiri di atas kesalaha ajaran lain, baik Kristianityu, Hindu, dan Buddha bisa saling melengkapi dan menyempurnakan pemahaman manusia tentang kehidupan di dunia ini.
Muhammad memang beda dimulai dengan menyahkan ajaran orang sebangsanya dan membenarkan ajarah Yahudi yang justru ajaran asing bagi dirinya. Tetapi setelah tidak diterima oleh orang Yahudi berbalik, mengkafirkan orang Yahudi dan mengatakan Taurat Yahudi salah dan kembali ke Kabah yang sudah dituduh sebagai tempat penyembahan berhala. Masalah itu diselesaikan dengan merebut Kabah tetapi tuduhaknnya bahwa suku Quriasy penyembah berhala tidak dihapus sehingga ada dua pihak yang disalhkan, yaitu suku Quriasy dan Yahudi agar apa yang diajarkannya yaitu Islam menjadi benar.
Setelah bermusuhan dengan orang Yahudi yang menyebabkan satu suku Yahudi di Madinah diusir dan satu suku lainnya dibantai, Muhammad masih menghormati orang Nasrani dan hal itu dapat dilihat di ayat berikut.
5:82. Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani." Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri.
Tetapi ketika perang dan perampokan terus dikobarkan, tidak ayal lagi ahirnya juga menimbulkan bentrokan dengan orang Nasrani dan keluarlah dari mulut Muhammad ayat berikut.
9:34-35. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu."
Untuk mempertahankan eksistensinya agar Islam menjadi benar maka harus diuapayan semua yang ada di dunia ini salah. Tidak heran dengan ajaran selalau menyalahkan yang lain agar menjadi benar sendiri Islam menyeret kemunduran kebudayaan yang luar biasa. Mesir yang dulu punya Nleopatra sekarang masuk dalam jajaran negara yang ada di belakang. Irak yang dulu punya kisah seribu satu malam sekarang hancur berantakan.
Tulisan ini dimaksudkan agar kita waspada kita tidak ingin warisan budaya yang dibangun leluhur kita dengan keringat sendiri terserat jauh ke belekang masuk ke dalam kegelapan untuk mencari benar sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar