Keruntuhkan Islam

Kanthi yang paling ku kasihi,
pertanyaanmu dan jawabanku aku pasang di blogku sebagai kenangan yang manis.

"Apakah injil juga hanya memiliki versi tunggal seperti halnya
qur'an?"

Penulis Injil bukan satu orang, bahkan lebih dari empat orang, tetapi yang diambil oleh Gereja hanya empat, yaitu yang ditulis oleh Matheus, Markus, Lukas, dan Yohannes. Mereka menulis kisah perjalanan hidup dan ajaran Yesus bukan atas perintah Yesus dan juga bukan atas permintaan Gereja, mereka menulis atas inisatif sendiri. Jadi Injil dari awal sudah empat versi dan Gereja tidak menutup kemungkinan masih akan ada versi lain tetapi tentunya kalau ada versi lain harus diselidiki dulu kebenarannya. Dalam Injil, yang tunggal hanyalah Yesus yang hadir ke dunia, tetapi laporan yang dibuat oleh para wartawan Yesus bisa berbeda dan Yesus tampaknya tidak mempersoalkan keakuratan Kitab Injil karena sudah dijanjikan Roh Kudus akan membimbing manusia yang mau mengikuti apa yang diajarkannya. Yesus tidak gusar jika ajarannya ditulis salah, karena dunia akan menemukan kebenaran melalui Roh Kudus dan Gereja percaya Injil akan terus ditulis orang walaupun tidak dimasukkan ke dalam kitab Injil. Jangan lupa 7 Habit yang ditulis oleh seorang pendeta Mormon bisa jadi merupakan salah satu Injil baru yang mendapat bimbingan Roh Kudus.
Alquran sangat berbeda, sumbernya tunggal, yaitu Muhammad dan setelah Muhammad meninggal al-Quran sudah selesai. Kalau ada versi dalam al-Quran yang berbeda hal itu disebabkan karena tidak semua yang pernah diucapkan Muhammad dapat ditulis dengan lengkap. Alasannya, Muhammad menyampaikan al-Quran secara lisan kepada murid-muridnya yang juga buta huruf sehingga ayat yang banyak itu dihafalkan dan baru sekitar 20 tahun setelah Muhammad meninggal al-Quran dijadikan kitab tertulis dan orang Arab sangat ceroboh, yang ditulis tidak berdasarkan kronologis ayat itu diucapkan Muhammad tetapi surat yang terpanjang diletakkan di depan dan yang terpedek di belakang sehingga kejadian yang mengiringi apa yang diucapkan Muhammad sulit direkonstruksi. Dan tidak semua ayat yang diucapkan Muhammad ternyata masuk ke dalam buku al-Quran, karena ada ayat-ayat yang sengaja tidak dimasukkan yaitu yang disebut ayat-ayat setan dan ketika Salman Rusdhi mengungkap masalah itu Imam Khomaeni marah besar. Kalau ada perbedaan versi al-Quran lebih banyak karena masalah lengkap dan tidaknya, akurat atau tidak, bukan karena perberbedaan sumbernya, karena sumbernya tunggal yaitu Muhamamd.

"kata orang yang lebih tahu, qur'an itu penuh dengan bahasa kiasan. dan karena itu, adalah sunatullah, hukum karma, hukum sebab-akibat, bahwa yang kiasan selalu mengandung multitafsir, tergantung perspekstif sang penafsir. dan oleh karena itu, bukankah qur'an seharusnya juga punya hukum sunatullahnya/kausalitasnya untuk ditafsir ulang? semacam corpus terbuka, begitu?"

Tidak benar, justru Yesus menyampaikan ajarannya dalam banyak perumpamaan. Salah satu contoh cerita Yesus berjudul "Perumpamaan tentang dua orang anak" cerita itu dapat diangkat dalam situasi yang berbeda dan tetap menjadi inspirasi hingga sekarang walaupun jaman telah berubah. Tetapi apa yang diucapkan Muhammad sebagian sangat jelas dan tidak perlu ada multitafsir misalnya peritah "Penggal kepala orang kafir" tidak perlu ada tafsir ulang karena perintah itu juga pernah dipraktikan oleh Muhammad yang menyebabkan orang kafir kehilangan kepalanya. Dari mana ide menafsikan al-Quran secara berbeda, karena banyak ajaran Islam dan al-Quran yang dari awal sudah salah sehingga para pengikutnya kesulitan menyebarkan ajaran itu, lalu diupayakan ada penafsiran yang berbeda dan malah dimunculkan cerita bohong. Salah satu contoh cerita bohong adalah cerita adanya jaman jahiliyah sebelum ada Islam untuk membenarkan kehadiran ajaran Islam, juga cerita Muhammad punya banyak istri untuk menampung janda, padahal alasan itu jelas tidak logis dan tidak bermutu.

"apa pula pendapat Anda tentang ijtihad?"
Ada pribahasa percuma menegakkan benang basah dan pribahasa itu cocok untuk menasehati mereka yang mau menyelamatkan Islam dengan ijtihad. Kalau dasarnya sudah salah, upaya ijtihad akan percuma. Bagaimana mungkin menafsirkan moral yang diajarkan Muhammad yang mempunyai 11 istri dan semuanya disetubuhi setiap hari. Juga ada upaya mengartikan jihad sebagai usaha memerangi nafsu, tetapi tidak akan cocok karena ada perintah perangi orang kafir di dalam al-Quran dan ada perintah yang jelas di dalam al-Quran penggal kepala orang kafir.

"apakah Anda pernah memelajari qur'an versi lain selain versi ustman?(kebetulan seorang om saya pernah melakukan penelitian qur'an selain versi ustman di jazirah arab sana"
Belum, tetapi saya kira tidak banyak manfaatnya, karena kesalahan Islam sebenarnya sudah jelas dan kasat mata. Silahkan buka blog saya untuk melihat 7 kesalahan dasar Islam. Versi apa pun dari al-Quran, semua pasti mempunyai kesalahan dasar yang sama yaitu orang harus percaya bahwa kitab itu berisi kata-kata Awloh dan itu adalah kesalahan besar karena tidak mungkin Tuhan menuliskan kitab, karena Tuhan memberikan kemampuan kepada manusia untuk menulis sehingga jika ada tulisan pasti hasil karya manusia. Kalaupun ada kitab yang indah, tersusun baik, enak dibaca dan isinya mengandung kebenaran tetap tidak layak disebut kitab dari Tuhan, pasti buatan manusia. Apalagi al-Quran yang tidak ada sistematikanya, terlalu banyak bagian yang diulang-ulang, dan isinya tidak mengajarkan kebenaran sudah pasti bukan dari Tuhan dan disebut karya manusia pun seharusnya manusia yang mengeluarkan kitab itu malu karena mutunya sangat rendah.

"saya meyakini, bahwa tanpa terikat kepada segala doktrin dan dogma agama apa pun, saya tetap bisa menjadi manusia yang bermanfaat dan bermartabat, kalau saya mau."
Anda benar dan itulah yang dilakukan agama benar, tanpa doktrin dan tanpa dogma. Yesus tidak mewajibkan pengikutnya untuk menyembah Tuhan, malah mengatakan kalau kamu sedang melakukan persembahan dan teringat ada yang harus kamu selesaikan dengan sesamamu kamu harus meninggalkan persembahan itu dan boleh kembali lagi setelah kamu menyelesaikan persoalan kamu dengan sesamamu. Demikian juga yang diajarkan Hindu dan Buddha, tidak ada perintah Tuhan yang harus dipenuhi. Hanya ajaran sesat yang memerintahkan menyembah Tuhan (berhala bernama Awloh).

"pertanyaan saya: keyakinan Anda bahwa islam tidak perlu direvisi maupun dikoreksi, melainkan harus sama sekali diruntuhkan itu berdasarkan "wangsit" apakah? apakah hanya islam satu2nya agama yang menurut Anda tidak laik buka praktik lagi di dunia ini, ataukah agama2 lainnya demikian juga? dan saya pengen tahu, Anda mendapatkan versi sejarah muhammad yang Anda imani itu dari siapa dan dari mana? apakah Anda melakukan penelitian ilmiah tentang hal itu, atau apa?"
Ada buku yang baru terbit beberapa bulan lalu judulnya "Enam Jalan Menuju Tuhan" berisi ajaran Kreshna Dwipayana Wyasa, Sidharta Gautama, Abraham, Musa, Yesus, dan Muhammad. Intinya Kreshna mengajarkan bersikap Ksatria, masih perlu diterapkan hingga sekarang. Sidharta mengajarkan mengembangkan kemampuan diri, masih harus dilakukan hingga sekarang oleh orang yang mau maju. Abraham mengajarkan berkeluarga yang baik, masih perlu diterapkan hingga sekarang. Musa mengajarkan membangun bangsa, masih perlu diamalkan hingga sekarang. Yesus mengajarkan memanggul salib kehidupan, masih cocok hingga sekarang. Muhammad mengajarkan mengelilingi Kabah menyembah Awloh (berhala), untuk apa, tidak ada manfaatnya bukan?, nyatanya setiap tahun orang naik haji dan umroh bertambah, tetapi bangsa kita tidak semakin baik. Saya sarankan Anda baca buku itu, saya beli di toko buku Gunung Agung di Jakarta, tapi saya lihat juga dijual di bukukita.com.

"setahu saya, david (daud/dawud) juga beristri buanyak. jadi, kapankah terputusnya rantai "poligami" di jazirah arab? tolong, pertanyaan saya ini jangan diartikan bahwa saya sedang "membela" poligaminya muhammad, ya...!"
Dalam kitab Yahudi, Daud bukan nabi tetapi raja dan hanya raja yang diceritakan punya istri banyak tetapi bangsa Yahudi tidak diajarkan poligami dan tidak banyak praktik poligami yang dapat kita baca dari sejarah Yahudi. Poligami di jazirah Arab marak setelah Islam dan diberi contoh oleh Muhammad. Sebelum ada Islam praktik poligami di jazirah Arab mungkin tidak ada atau tidak marak dan kita kesulitan mengungkap praktik poligami di jazirah Arab sebelum Islam karena sejarah Arab sebelum Islam sudah dimusnahkan oleh orang Arab (kemungkinan pada jaman Kalifah yang empat) agar kebohongan al-Quran tidak terungkap. Tetapi ada satu bukti bahwa tidak ada praktik polgami sebelum Islam yaitu Muhammad punya satu istri yang bernama Khadijah dan bukti itu tidak bisa dihapus karena menyangkut Muhammad.

Semoga menjawab,
Salam yang selalu manis karena disampaikan kepada wanita yang dari buda bahasa yang saya tangkap pasti manis


--- In Spiritual-Indonesia@yahoogroups.com, "kanthi_asih" wrote:

Dearest Bung Made Bali,
(cihuiii ... abis gimana, semakin dikasihi gini, sih....)

ngomong2, menurut "pencerahan" dari Bung Hens, kalau sebutan buat laki2 "bung", buat perempuannya "puan".

tapi kalau Bung Made sungkan puan2an, kenapa nggak sebut nama saya saja, just "kanthi" atau "kanthi asih" tanpa embel2? (awas, kalau panggil saya bu atau tante atau pak atau om atau mas!)

sudah saya katakan, bahwa yang Anda sampaikan sebelumnya bukan barang baru lagi buat saya. demikian juga dengan yang Anda sampaikan sekarang. tapi tetap saja saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan, karena tampaknya Bung Made sangat menguasai islam dan seluk-beluknya (saya sedang mengira-ira, pastilah Bung Made ini seorang ahli islamologi, teolog islam, ahli filsafat islam, ato yang semacam itulah).

nah, inilah pertanyaan2 dari saya, seorang awam yang tidak mendalami agama --islam maupun non-islam, juga bukan seorang agamais:

1. apakah injil juga hanya memiliki versi tunggal seperti halnya qur'an?

2. kata orang yang lebih tahu (kebetulan saya memiliki banyak kerabat yang fasih berbahasa arab), qur'an itu penuh dengan bahasa kiasan. dan karena itu, adalah sunatullah, hukum karma, hukum sebab-akibat, bahwa yang kiasan selalu mengandung multitafsir, tergantung perspekstif sang penafsir. dan oleh karena itu, bukankah qur'an seharusnya juga punya hukum sunatullahnya/kausalitasnya untuk ditafsir ulang? semacam corpus terbuka, begitu?

3. apa pula pendapat Anda tentang ijtihad?

4. apakah Anda pernah memelajari qur'an versi lain selain versi ustman? (kebetulan seorang om saya pernah melakukan penelitian qur'an selain versi ustman di jazirah arab sana)

5. saya tidak berani mengamini Anda bahwa semua yang disampaikan muhammad hanyalah kebohongan semata-mata dan seluruh ajarannya melulu malapetaka. saya tidak cukup memiliki "bekal" untuk membedah ajaran islam, karena saya tidak pernah mendalami islam. tapi saya meyakini, apabila segala ayat, surat, hadis, fatwa, dan lain2nya yang bertentangan dengan azas kemanusiaan dan keadilan, tentulah semua itu bukan suara tuhan. dan saya berhak untuk tidak memercayainya. dan saya meyakini, bahwa tanpa terikat kepada segala doktrin dan dogma agama apa pun, saya tetap bisa menjadi manusia yang bermanfaat dan bermartabat, kalau saya mau. pertanyaan saya: keyakinan Anda bahwa islam tidak perlu direvisi maupun dikoreksi, melainkan harus sama sekali diruntuhkan itu berdasarkan "wangsit" apakah? apakah hanya islam satu2nya agama yang menurut Anda tidak laik buka praktik lagi di dunia ini, ataukah agama2 lainnya demikian juga? dan saya pengen tahu, Anda mendapatkan versi sejarah muhammad yang Anda imani itu dari siapa dan dari mana? apakah Anda melakukan penelitian ilmiah tentang hal itu, atau apa?

6. setahu saya, david (daud/dawud) juga beristri buanyak. jadi, kapankah terputusnya rantai "poligami" di jazirah arab? tolong, pertanyaan saya ini jangan diartikan bahwa saya sedang "membela" poligaminya muhammad, ya...!

soal mengapa muhammad monogami ketika khadijah masih hidup, menurut saya sangat logis. ini soal relasi kuasa. punya harta, ya, punya kuasa. dan khadijah jelas full of power. dan muhammad jelas nggak berani main2 terhadap khadijah. emang mau jadi pensiunan suami khadijah apa? sederhana saja.

nah, sementara pertanyaan saya itu dulu.
silakan dijawab, Bung Made....

terima kasih.

salam (masih) manis,
kanthi asih

Tidak ada komentar: