Kabah dan Masjid al-Aqso

Ditemukannya sisa lantai gereja di bekas lahan Bait Allah menunjukkan bahwa Islam sang penakluk kemungkian besar telah merampas gereja yang dibangun pada jaman Bizantium di tanah bekas Bait Allah orang Yahudi dan di atas reruntuhan itu kemudian dibangun Mesjid al-Aqsa. Kenapa Islam bernafsu membangun Mesjid al-Aqsa, karena di al-Quran disebutkan bahwa Muhammad melakukan perjalanan ghaib dari Masjidil Haram, yaitu Kabah (padahal waktu itu belum ada Masjidil Haram karena Kabah masih digunakan oleh suku Quraisy sebagai kuil Hindu) ke Masjidil al-Aqsa (waktu itu Islam juga belum berkuasa atas tanah Israel sekarang) lalu ke Sidratul Muntaha.

Berbeda degan Islam, Agana Hindu dan Buddha tidak pernah mengajarkan perang untuk memperluas pengaruh agama, karena urusan perang adalah urusan negara sedangkan agama Hindu dan Buddha hanya memberi bimbingan agar manusia dapat menemukan penerangan sempurna. Sewaktu orang Hindu dan Buddha datang ke Indonesia, mereka tidak membangun umat tetapi membuka perguruan yang terbuka bagi siapa saja yang berminat mengembangkan spiriualitasnya.

Bahwa kemudian ada kerajaan yang rajanya beragama Hindu atau Buddha, kerajaan itu dibangun di atas tanah hutan yang tidak bertuan sehingga tidak ada perang memperebutkan tanah. Setelah hutan dibuka dan dibangun kerajaan,banyak orang ikut bermukin tapi tidak ada keharusan bahwa karena rajanya beragama Hindu maka semua rakyatnya harus beragama Hindu demikian juga yang terjadi di kerajaan yang rajanya beragama Buddha banyak rakyatnya yang beragama Hindu dan agama lain. Yang disebut animisme bukan kemudian pindah menjadi pemeluk Hindu dan Buddha atas tekanan penguasa tetapi mereka sendiri belajar dari perguruan yang terbuka bagi semua orang.

Candi-candi Hindu dan Buddha dibangun di atas tanah bekas hutan, jadi untuk bangunan suci itu memang harus suci sama sekali tidak boleh berdiri di atas tanah hasil rampasan.

Sebelum Muhammad lahir, di Mekah sudah ada Kabah, yaitu kuil Hindu yang menjadi kebanggaan Suku Quraisy. Kuil itu direbut oleh Muhammad dan 360 patungnya dihancurkan lalu dijadikan tempat suci Islam. Tampak kan bedanya, tempat suci Islam yang bernama Kabah dulunya Kuil Hindu dan dijadikan tempat suci Islam dengan cara merampas dari leluhurnya Muhammad sendiri. Demikian juga yang terjadi dengan mesjid al-Aqso memang waktu itu yang berkuasa atas wilayah itu bukan lagi orang Yahudi melainkan pemerintah Bizantium tetapi tetap saja lahan itu didapat dengan cara merebut dan merampas dari penguasa Bizantium.

Islam masuk ke Indonesia dan kemudian cepat menyebar diawali dengan berdirinya kerajaan Islam Demak yang kemudian memperluas kekuasaaanya melalui penaklukan sehingga Mahapahit runtuh. Di bawah kekuasaan Islam rakyat harus masuk Islam, memang orang Jawa tidak mau ribut, mereka manut saja masuk Islam tetapi hatinya tetap Hindu atau Buddha maka jadilah kejawen.

Dengan diskusi ini saya harap pemahaman kita tentang sejarah dan agama akan saling mendekat yang tentu akan sangat berguna bagi kemajuan Indonesia.

Salam Damai

1 komentar:

Psikopat mengatakan...

Berati Islam pada dasarnya tidak punya tempat suci xixixixi...!!!
Kabah dari kuil Hindu. Al-Aqsha dari kuil Solomon.