Kambinghitamkan dalam Islam

Tidak heran, beberapa tokoh Islam di Indonesia membuat pernyataan yang meragukan bahwa Amrozi cs adalah pelaku Bom Bali I. Pernyataan itu diwarnai latarbelakang Islam, yang mengajarakan bahwa umat Islam adalah umat pilihan Awloh yang tidak akan pernah salah karena yang salah adalah kafir. Ajaran Islam memerintahkan kepada sesama umat Islam untuk saling membela dalam rangka Ukuwah Islamiah. Walaupun seseorang dicap teroris oleh orang kafir, bagi sesama Muslim orang itu adalah saudara seiman yang harus dibela. Sistem nilai seperti itu tidak ada di agama Hindu dan saya rasa juga tidak ada dalam agama di luar Islam.

Kalau ada orang Hindu yang melakukan kesalahan, ya harus disalahkan dan jika perlu masyarakat dapat mengucilkannya. Karena tujuan dari agama Hindu adalah mendorong manusia menjadi baik dan berjuang untuk menjadi sempurna, maka hidup ini harus selalu diiringi dengan interospeksi dan introspeksi itu penting untuk kemajuan hidup manusia.

Ajaran Islam yang menyerahkan segala sesuatu sepenuhnya kepada Awloh jika sudah menunaikan kewajiban kepada Awloh, tidak mendorong umatnya untuk melakukan introspeksi tetapi selalu mencari kambing hitam dari orang di luar Islam, yaitu kafir. Tradisi itu dicontohkan olehMuhammad sendiri, ketika diusir dari Mekah oleh suku Quraisy bukannya melakukan interospeksi tetapi malah menyalahkan penguasa Mekah. Perang yang selanjutnya terjadi katanya dilakukan untuk mempertahankan diri karena diserang oleh suku Quraisy tetapi tidak diceritakan mengapa suku Quraisy terpaksa mengirim pasukan ke sumur Badar yang sebenarnya untuk menertibkan pencoleng (kaum Muslim di bawah pimpinan Muhammad) yang mengganggu perjalanan kafilah Mekah.

Dalam kasus Bom Bali, boleh saja orang berpikir ada Amerika Serikat yang kafir di balik upaya tersebut tetapi kalau para tokoh Islam mau mengajarkan bangsa ini untuk berani berintrospeksi demi kemajuan orang Indonesia, yang harus dikatakan, orang yang terlibat dalam pemboman itu adalah orang bodoh yang mau diperalat oleh orang kafir, coba kalau tidak bodoh dan selalu berusaha berbuat kebaikan bagi bangsa Indonesia kan tidak mungkin diperalat oleh kafir.

Jika sikap seperti itu dijaga dan dikembangkan kita akan membangun bangsa dibandingkan mencari kambing hitam. Dalam jangka pendek para tokoh Islam mungkin berharap nama Islam tidak terlalu jatuh, tetapi konsekuensinya mereka melestarikan sikap membodohi diri sendiri dan sikap itu sangat merugikan Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Salam Damai

Tidak ada komentar: