Mengapa Babi Haram bagi Umat Islam

Di dalam hukum Taurat, banyak binatang yang diharamkan, al.l tikus dan babi. Tetapi Muhammad mengatakan yang diharampakan bagi umat Islam hanya babi, sedangkan tikus tidak haram dan dari cerita Islam disebutkan bahwa Kucuing adalah binatang kesayangan Muhammad.
Saya tidak paham apa alasan Muhmmad mengatakan bahwa bagi umat Islam haya babi yang diharamkan. Hari ini saya mendapat kiriman e-mail berisi cerita dari China, baru saya bisa menduga rupanya Muhammad juga mendengar dongeng dari China sebelum memutuskan babi haram. Perhatikan cerita di bawah ini:

Dahulu kala, menjelang tanggal 30 bulan 12 penanggalan China (sehari sebelum tahun baru Imlek), Sang Buddha menyebarkan pengumuman kepada binatang-binatang di seluruh negeri.

Isi pengumuman itu sepert ini:

"Besok pagi di Tahun Baru, Aku akan memilih binatang yang paling
dahulu datang ke sini, dari nomor 1 sampai nomor 12. Lalu, setiap
tahun Aku akan mengangkat satu-persatu dari mereka sebagai jenderal berdasarkan urutan yang tiba di tempat-Ku".

Tertanda,
Buddha.

Dalam sekejap, topik itu menjadi hangat diantara para binatang.

Para binatang sangat tertarik dengan hal itu. Mereka sangat ingin
menjadi Jenderal. Waktu itu Tikus dan Kucing bersahabat baik. Kucing
yang suka tidur berkata pada Tikus agar jangan sampai lupa
membangunkannya untuk berangkat bersama.

Semua binatang bersemangat dan memikirkan tentang kemenangan, dan mereka semua tidur cepat. Hanya Sapi yang langsung berangkat malam itu juga, karena ia sadar bahwa ia hanya dapat berjalan lambat. Tikus tidak ingin Kucing menjadi saingannya. Tikus melihat sapi pergi lalu meloncat dan menumpang di punggung Sapi, tapi Sapi tidak menyadari hal itu.

Pagi harinya, saat hari masih gelap, Anjing, Monyet, Harimau, Naga,
Ular, Kelinci, Ayam, Domba, Kuda, dan Babi semuanya berangkat
berlari menuju ke tempat Sang Buddha. Sedangkan Kucing, masih dibuai tidur karena lupa dibangunkan Tikus yang sudah berangkat menumpang Sapi.

Saat matahari mulai terbit, yang pertama kali sampai di tempat
tinggal Dewa adalah...Sapi. Tapi kemudian Tikus melompat ke depan
dan mendarat tepat di hadapan Buddha. Maka Tikus pun menjadi yang
pertama.

"Selamat Tahun Baru, Buddha," kata Tikus kepada Sang Buddha.

Selanjutnya barulah Sapi, harimau, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Domba,
Monyet, Ayam, dan Anjing datang berurutan. Babi yang paling berjalan paling pelan berada di urutan belakang. Dengan demikian mereka ditetapkan sebagai pemenang 1 sampai 12 sesuai dengan urutan kedatangannya.

Dua belas ekor binatang ini kemudian disebut dengan 12 Shio Bintang.

Kucing yang tidak berhasil masuk ke dalam 12 Shio Binatang sangat
murka mengetahui kelakuan Tikus yang tidak membangunkannya. Itulah penyebab Kucing bermusuhan dengan Tikus sampai kini.

Karena babi paling belakang, babi diharamka bagi umat Islam, tetapi perseteruan antara kucing dan tikus menarik hati Muhammad yang mengajarkan memerangi kafir yang tidak akan berhenti selama dunia masih ada. Muhammad memilih kucing sebagai binatang kesayangannya, karena kucing selalu mengejar tikus demikianlah diharapkan para Mukmin selalu mengejar Kafir.

Salam Damai

1 komentar:

hendra mengatakan...

Sesungguhnya larangan Allah atas babi ini tidak hanya terjadi pada masa Nabi Muhammad SAW. saja, namun pelarangan mengkonsumsi babi sudah terjadi sejak dahulu. Pada syariat yang di bawa Nabi Musa, dalam Imamat 11:7-8 yang berbunyai " Jangan makan babi. Binatang itu haram karena walaupun kukunya terbelah, ia tidak memamah biak. Dagingnya tidak boleh dimakan dan bangkainya pun tak boleh disentuh karena binatang itu haram". Larangan serupa juga tercantum di kitab Ulangan 14:8, Yesaya 65:2-4 dan Yesaya 66:17. Dan larangan ini masih jelas tertulis di kitab suci orang Kristen yang disebut Bibel.

Mengapa Kristen justru memakan daging babi ?

1. Mungkin mereka tidak banyak tahu tentang kitab mereka.
2. Ayat-ayat bibel yang dikarang oleh Paulus yang mengatakan bahwa segala makanan adalah suci (Roma 14:20), juga pernyataan yang menyatakan bahwa Yesus telah meniadakan hukum Taurat (Efesus 2:14-15) yang termasuk didalamnya keharaman daging babi.

Kenyataanya Yesus sendiri tidak pernah mengatakan hal tersebut. Bahkan didalam Matius 5:17-20, Yesus dengan tegas mengatakan bahwa dirinya tidak pernah sedikitpun menghapus hukum yang telah ditetapkan Taurat(Perjanjian Lama). Di lain ayat juga dinyatakan dengan jelas bahwa pengikut Yesus yang setia tetap menjaga diri dari makanan haram dan najis (Kisah Para Rasul 10:14).

Perlu diketahui bahwa Paulus bukan termasuk dari 12 murid Yesus dan bahkan tidak pernah bertemu Yesus dalam hidupnya. Lalu bagaimana mungkin ia membatalkan apa yang jelas-jelas diperintahkan/dilarang Yesus?

Dan jika alasan pembolehan daging babi oleh umat Kriten didasarkan atas kata-kata Yesus dalam Matius 15:11 yang berbunyi " Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiska orang". Maka ayat inipun secara konteks tidak ada kaitan dengan kebolehan makan daging babi. Ayat ini merupakan penjelasan yesus yang mengecam perilaku munafik bangsa Yahudi yang mengabaikan ajaran utama Taurat sementara justru mempertahankan adat-istiadat nenek moyang mereka.