Ketika Islam Hancur

Saudara Harya Setyaka yang baik,
diskusi itu sangat bermanfaat tetapi sudut pandangnya harus diperluas agar tidak berputar hanya pada masalah Islam, karena yang harus jadi perhatian kita semua adalah bagaimana membangun pribadi yang baik, membangun masyarakat yang baik dan juga membangun bangsa yang baik.

"Betul bahwa alasan Nabi Muhamman meninggalkan Mekkah karena diperlakukan tidak adil oleh aparat penguasa Mekkah. Namun alasannya memilih Medinah adalah karena penduduk Medinah mengundang Nabi Muhammad. Memang ada gelombang migrasi/Hijrah Muslim, namun tidak langsung ke Medinah.. sempat mengembara ke Ethiopia."

Banyak cerita Islam sudah diputarbalik dengan sengaja oleh orang Arab kemungkinan pada jaman kejayaan Islam terutama di jaman Kalifah yang empat. Salah satunya pelanggaran ketertiban umum yang dilakukan Muhammad dan kelompoknya di Madinah yang diceritakan sebagai penindasan oleh suku Quraisy. Lalu apa bedanya dengan penindasan yang dilakukan oleh FUI terhadap Ahmadiyah? Yang jelas yang berkuasa waktu itu dan yang harus menjaga ketertiban umum di Mekah adalah suku Quraisy dan yang melakukan pelenggaran terhadap ketertiban umum adalah Muhammad serta kelompoknya. Kalau FUI di tahun 2009 marah terhadap praktek keagamaan Ahamadiyah yang dianggap mengganggu apalagi tentu suku Quraisy di tahun 570-an.
Sebenarnya suku Quraisy menghadapi Muhammad dan kelompoknya cukup toleran, mula-mula hanya menghimbau agar kegiatan keagamaan baru Muhammad yang menyembah Allah yang bersemayam di Bait Allah (milik oleh Yahudi) di Yerusalem tidak dilakukan di Kabah dan sekitarnya tetapi ketika dihimbau baik-baik, sepupu Muhammad mengambil rahang unta lalu menyerang orang Quraisy (petugas negara) sehingga terjadi pertumpahan darah petama atas nama Islam.
Setelah terjadi kekerasan terhadap petugas negara, kelompok Muslim merasa terancam dan Muhammad memerintahkan pengikutnya mengungsi ke wilayah kerajaan di Ethiopia sekarang dan agar romobongan itu diterima oleh raja Ethiopia waktu itu yang beragama Kristen, Muhammad membekali kepala rombongan dengan ayat al-Quran yang berisi pujian terhadap Maria dan betul setelah dilantunkan ayat al-Quran yang berisi pujian terhadap Maria rombongan itu dibolehkan tinggal di wilayah kerajaan itu. Tapi kalau Sdr cermat ayat itu tidak lain akal muslihat belaka karena di dalam al-Quran (mungkin ditambahkan oleh Muhammad belakangan) ada ayat yang menyatakan Maria melahirkan putranya seorang diri di bawah pohon kurma. Nah bukankan ayat itu melecehkan? Tidak sepantasnya Maria melahirkan seorang diri di bawah pohon kurma, tidak ada tradisi wanita melahirkan seorang diri di bawah pohon kurma dalam budaya Yahudi dan Injil sudah ada dalam bentuk buku sejak tahun 300-an atau sekitar 250 tahun sebelum Muhammad lahir yang menceritakan bahwa Maria melahirkan di kandang domba didampingi Yosef dan sejumlah gembala.
Karena ketegangan dengan suku Qurasiy memuncak, Muhammad mencoba mencari perlindungan baru bagi pengikutnya dan waktu orang-orang Yatrib (kemudian diberi nama Madinah) datang ke Kabah untuk melakukan ritual tahunan, Muhammad menemui mereka dan meminta bantuan memberi tempat pada kaum Muslim yang akan hijrah dan permintaan itu disanggupi. Tatapi Muhammad tidak ikut dalam romobongan itu dan bertahan tinggal di Mekah sampai orang yang melindunginya dari kerabatnya meninggal dan merasa tidak aman lagi tinggal di Mekah barulah Muhammad menyusul umatnya yang sudah lebih dahulu hijrah ke Madinah.

“Bli Made, kalau mendalami pula sejarah Nabi isa, atau Jesus dalam tradisi Nasrani, Jesus pun diperlakukan tidak adil oleh rahib-rahib Yahudi di Yerusalem. Sebagaimana Nabi Muhammad di Mekkah, Jesus pun difitnah mengganggu ketertiban umum di Yerusalem.”

Saudara benar, Yesus disalibkan karena orang Yahudi merasa terganggu dengan apa yang diajarkan Yesus, bedanya dengan Muhammad, Yesus tidak memprovokasi murid-muridnya untuk menentang kekuasaan dan memilih membiarkan petugas negara menjalankan tugasnya dengan baik, yaitu menghukum orang yang dianggap mengganggu ketertiban umum. Mirip yang dilakukan Gandhi yang tidak melawan penguasa Inggris dengan kekerasan dan juga yang dilakukan Sukarno membiarkan ditangkap Belanda tanpa mengobarkan pemberontkan. Tapi apa yang dilakukan Muhammad justru sebaliknya memimpin perang dan pada saat kaum Muslim yang hijrah ke Madinah mengalami kesulitan makan, solusi yang dilakukan Muhammad jauh dari budi pekerti luhur, Muhammad memimpin perampokan terhadap kafilah dari suku Quraisy, yaitu orang sebangsanya sendiri.

“Premis Bli Made mengenai perilaku seksual juga sangat lemah. Seorang yg menggunakan kuasa nya utk kepuasan hedonistis, tentu akan lebih cenderung pada gadis, sebagaimana tradisi Arab saat itu. Namun Nabi Muhammad tidak demikian. Jadi klaim Bli Made mengenai motif polygami Nabi Muhammad sangat lemah.”

Jaman zahilyah yang digambarkan terjadi sebelum Islam di mana tradisi Arab melecehkan perempuan sekali lagi tidak benar dan cerita itu sengaja disusun oleh orang Arab untuk membenarkan kelahiran Islam. Budaya Arab sebelum Islam menghormati perempuan, tidak menjadikan perempuan budak seks pria contohnya mudah ada perempuan terhormat bernama Khadijah yang jadi pengusaha, kaya dan berani hidup menjanda. Setelah ada Islam, Muhammad mencontohkan sendiri bagaimana menjadikan wanita sebagai budak seks dengan menggilir 11 istrinya disetubuhi setiap hari. Saudara tidak perlu memilah menempatkan wanita sebagai budak seks antara gadis dan janda, sudah cukup jika kita mau kritis, tindakan menyetubuhi banyak wanita setiap hari apa itu gadis atau janda adalah tindakan tidak bermoral. Tidak ada bedanya istri Muhammad 9, atau 11, atau 13, tetapi laki-laki yang melakukan hubungan seks bukan untuk membangun rumah tangga bersama satu istri sudah cukup dikatakan bahwa moral orang itu tidak baik apa pun alasannya. Kalau ada orang bisa hidup dengan satu istri pasti orang itu punya moral yang labih baik dibandingkan dengan orang yang berpoligami.

“Dari posting Bli Made sebelumnya, juga ada yg perlu sy luruskan; bahwa kata 'Islam' dan 'Muslim' berarti 'mereka yg berserah diri kepada kuasa Illahi'. Hal ini sy temui juga dalam keteladanan Nabi Isa (Jesus), terutama pada episode Getsemani.”

Apa yang dilakukan Yesus di Getsemani adalah menyerahkan nasibnya kepada Tuhan karena sebagai manusia dengan kekuatan manusia tidak ada lagi yang bisa dilakukan, selain pasrah menghadapi kematian di kayu salib. Ajaran agama yang benar mendorong manusia berusaha dengan kemampuan sendiri, secara mandiri memperjuangkan apa yang harus diperjuangkan dengan kemampuan manusia dan apa yang berada di luar kekuasaan manusia orang boleh berharap ada pertolongan Tuhan. Jika segala usaha belum juga membuahkan hasil maka serahkanlah selebihnya pada Tuhan.
Hal itu sangat berbeda dengan ajaran Islam, yang memerintahkan lima kali sehari nunggang-nungging melakukan pertunjukan menyerahkan diri pada Tuhan. Seharunya waktu yang berharga itu digunakan untuk memperjuangkan apa yang perlu diperjuangkan yang masih bisa dilakukan dengan kemampuan manusia.

“Dokumentasi dan interpretasi Sejarah mengenai seorang tokoh besar memang tidak selamanya tunggal. Jangankan Nabi Muhammad dan Nabi Isa (yg juga didokumentasikan dalam beberapa versi) pada masa 1500-2000 tahun lalu di Timur Tengah, peristiwa yang relatif baru di Nusantara pun banyak versinya. Bli Made tentu ter-eskpose terhadap multi-versi peran Soekarno&Soeharto pada periode 1960-67.. misalnya. Atau yang paling baru; dwi-versi periode Mei 1998 oleh Prabowo dan Habibie. Dan masih banyak lagi rangkaian peristiwa yang terpaut seorang tokoh didokumentasikan dalam multi-versi.”

Mempelajari apa yang terjadi di masa lalu memang tidak mudah dan kita tidak perlu dan tidak mungkin melakukan rekonstruksi menjadi 100 % benar. Tetapi kita dapat mengungkap garis besarnya. Apakah istri Muhammad 9, 11, 13 tidak penting tetapi yang dapat disimpulkan bahwa Muhammad mempunyai banyak istri untuk memuaskan nafsu seksnya. Apakah istri Muhammad yang banyak itu gadis atau janda tidak penting, yang kita bisa pastikan dengan menyetubuhi banyak istrinya setiap hari Muhammad tidak memanfaatkan waktu yang diberikan Tuhan untuk berbuat baik terhadap sesama manusia tetapi malah memilih menghabiskan waktunya yang berharga hanya untuk melampiaskan nafsu seksualnya.
Apakah Muhammad memimpin perang karena terpaksa atau memang mau perang tidak penting, yang harus dicatat adalah Muhammad memimpin perang sehingga terjadi pembunuhan. Perang adalah sebuah pilihan dan sejarah membuktikan ada pemimpin yang dapat mengindari perang karena memang tidak ingin tejadi pertumpahan darah, Mahatma Gandi dan Sukarno dapat dijadikan contoh bagaimana seorang pemimpin dapat mengindari pertumpahan darah. Bukankah jika mau dibandingkan Sukarno dan Gandi jauh lebih mulia dalam hal kekerasan dibandingkan Muhammad? Kalau kita mau bandingkan lebih jauh dan mengambil contoh yang aktual, kita sepakat para koruptor di Indonesia perlu dihukum tetapi kita juga dapat membedakan antara koruptor dan perampok yang melakukan perampasan harta orang dengan kekerasan. Kita sepakat perampok lebih jahat dibandingkan dengan koruptor. Nah Muhammad merampok kafilah Mekah dengan kekerasan sehingga ada korban jiwa.

“Memahami sejarah akan sangat mudah apabila yang dikedepankan adalah rasa hormat (respect) dan rasio.”

Berilah hormat kepada orang yang pantas dihormati, berilah hormat lebih tinggi pada orang yang membangun keluarga dengan setia pada satu istri dibandingkan dengan orang yang menghianati istrinya, melakukan poligami atau melacur. Berilah hormat yang lebih pada orang yang berani meminta karena kesulitan makan dibandingkan dengan orang yang mencuri uang orang lain dengan korupsi apalagi merampok milik orang lain seperti yang dilakukan Muhammad.

Tulisan Saudara Wal Suparmo di bawah ini ada baiknya direnungkan:
“Anda memang benar! Sampai pemimpin yang tertinggi suatu bangsa dan profesor botak yang terpandai sudah tertipu!Sementara itu memang bukan jaminan bahwa orang pandai itu cedas karena mereka pandai dalam suatu KEAKHLIAN atau KETRAMPILAN.Alias memiliki IQ dan EQ yang tinggi tetapi tidak mempunyai SQ. Apalagi setalah berabad-abad kena indoktrinasi ala komunis sejak dari dalam kandungan oleh orang tua dan lingkungannya.Tambahan pula lingkungan akan memberi sangsi dan mengucilkan mereka jika tidak beragama sesuai yang diindoktrinasikan. Wasalam”

Banyak orang Islam termasuk yang sudah bergelar profesor doktor tidak mau membaca ajaran lain selain Islam karena takut murtad karena dari kecil sudah diindoktrinasi yang benar hanya Islam dan haram membaca Injil dan sejenisnya. Kalaupun ada orang Islam yang mau membaca Tuarat dan Injil atau sejenisnya sudah dengan pemahaman bahwa Injil salah karena sudah diselewengkan oleh orang Yahudi dan Nasrani seperti yang dijarkan al-Quran sehingga sambil membaca yang dicari hanya kesalahan-kesalahannya.
Agar orang yang kebetulan masih beragama Islam di Indonesia menjadi lebih terbuka dan dapat melihat perbedaan dengan benar memang perlu dianjurkan untuk membaca bacaan lain di luar Islam dan dalam membaca perlu ada kebebasan memahami apa yang baik dipahami. Saya rasa buku Enam Jalan Menuju Tuhan cukup rasional memberikan perbandingan enam ajaran yang diangkat. Ada baiknya Sadara Harya Setyaka membaca buku itu terlebih dahulu sebelum menlanjutkan diskusi ini sehingga kita tidak selalu berputar-putar.
Salam Damai


--- On Mon, 3/9/09, Harya Setyaka wrote:
From: Harya Setyaka
Subject: Re: When Islam Breaks Down/Saat Islam Hancur
To: madebali@rocketmail.com
Cc: dayatek@yahoo.com, dezigeo@gmail.com, digihp@gmail.com, ditto@id-photographer.com, dsamali2004@yahoo.com.au, gochap@yahoo.com, halimhade@yahoo.com, haniwar@syarif.com, haniwarsyarif@yahoo.co.id, hepaesthos@yahoo.ca, id050_alt@ag.co.id, igen_ugm@yahoo.com, ignas_iryanto@yahoo.com, imamws@aol.com, imanda_amalia@yahoo.com.au, jandi_zhang@yahoo.com, kg.pamungkas@gmail.com, kkadiman@ristek.go.id, las032002@yahoo.com, lismanm@yahoo.com, m14sss@gmail.com, mambot79@yahoo.co.id, marnagan2003@yahoo.com, martinmanurung@yahoo.com, marvin_heroes@yahoo.com, mia_property@yahoo.com, mothu_82@yahoo.com, mulaharahap@yahoo.com, pltn_ik@yahoo.com, primasemesta@yahoo.co.id, rahmad@blitzmegaplex.com, tirta.susilo@gmail.com
Date: Monday, March 9, 2009, 11:27 AM

Bli Made yg sy hormati,
Terima kasih Bli. Sy sudah baca Karen Armstrong 'Muhammad; Biography of the Prophet', yg pertama kali terbit dalam bahasa Inggris tahun 1991.. dan juga ada yg lebih anyar mengenai Nabi Muhammad, yaitu 'Muhammad; The Prophet of our time'.
Dan masih banyak lagi refrensi sejarah pada masa hidup Nabi Muhammad, termasuk penemuan-2 arkeologis.
Sy bersyukur kalau ada refrensi tambahan bagi sy.

Dalam diskusi ini sengaja sy sampaikan refrensi-2 dari wikipedia yg 'hidup', karena 'authorship'nya sangat terbuka dan tidak bersifat final oleh satu sumber, sehingga lebih fair.

Bli Made, betul bahwa Armstrong diakui oleh banyak scholar (cendekia) namun tidak betul bahwa Karen Armstrong bebas cela dalam naskah-2nya. (http://en.wikipedia.org/wiki/Karen_Armstrong#Criticism)

Betul bahwa alasan Nabi Muhamman meninggalkan Mekkah karena diperlakukan tidak adil oleh aparat penguasa Mekkah.
Namun alasannya memilih Medinah adalah karena penduduk Medinah mengundang Nabi Muhammad
(http://en.wikipedia.org/wiki/Hijra_(Islam)#First_Hijra); (http://en.wikipedia.org/wiki/Muhammad#Hijra)
Memang ada gelombang migrasi/Hijrah Muslim, namun tidak langsung ke Medinah.. sempat mengembara ke Ethiopia.

Jadi, dalam suatu migrasi (apapun, baik migasi pekerja sampai migrasi burung pun) selalu ada 'push-factor' dan 'pull-factor'.
Push factor tentunya adalah perlakuan aparat Mekkah. Pull factor adalah undangan penduduk Medinah

Sangat kontras dengan aparat Mekkah yg tidak toleran terhadap Muslim, Nabi Muhammad di Medinah memberikan keteladanan sebagai pemimpin umat, bahkan mengakui agama lain. Namun tetap setiap penduduk Medinah harus taat pada peraturan yg berlaku. (http://en.wikipedia.org/wiki/Constitution_of_Medina#Analysis)
Pada saat Hijrah dari Mekkah, Nabi Muhammad sudah menjadi tokoh pemimpin ummat yang diakui kepiawaiannya berdiplomasi.

Bli Made, kalau mendalami pula sejarah Nabi isa, atau Jesus dalam tradisi Nasrani, Jesus pun diperlakukan tidak adil oleh rahib-rahib Yahudi di Yerusalem. Sebagaimana Nabi Muhammad di Mekkah, Jesus pun difitnah mengganggu ketertiban umum di Yerusalem.


Premis Bli Made mengenai perilaku seksual juga sangat lemah.
Seorang yg menggunakan kuasa nya utk kepuasan hedonistis, tentu akan lebih cenderung pada gadis, sebagaimana tradisi Arab saat itu. Namun Nabi Muhammad tidak demikian.
Jadi klaim Bli Made mengenai motif polygami Nabi Muhammad sangat lemah.

Dan Bli Made menyebutkan angka 11, saya fair saja menyebutkan bahwa menurut multi-refrensi yg sy dapati angka tersbut pun ada versi yg menyebutkan 13., namun tidak pada saat bersamaan.
http://en.wikipedia.org/wiki/Muhammad#Wives_and_children
http://en.wikipedia.org/wiki/Muhammad%27s_wives

Dari posting Bli Made sebelumnya, juga ada yg perlu sy luruskan; bahwa kata 'Islam' dan 'Muslim' berarti 'mereka yg berserah diri kepada kuasa Illahi'. Hal ini sy temui juga dalam keteladanan Nabi Isa (Jesus), terutama pada episode Getsemani.

Nabi Muhammad tidak pernah mengamanatkan kepada umatnya untuk dikultus-kan. Nabi Muhammad tidak pernah meng-klaim bahwa dirinya adalah titisan Illahi, dan senantiasa mengingatkan kepada ummatnya bahwa yang layak disembah hanya Satu.
Ummat Muslim tidak diajarkan untuk membuat simbol (petanda, signifier) Nabi Muhammad dalam bentuk patung maupun lukisan.

Bli Made, Mengutip pandangan seorang teman mengenai diskusi semacam ini:
"adalah salah satu contoh kenapa diskusi agama itu sulit sekali maju, karena fokus terhadap dogma-dogma, prinsip-prinsip, dan pilar-pilar ajaran agama yang sering dibaca secara absolut dan sengaja tidak dirasionalisasikan. Kadang kita beruntung karena dogma-dogma ini dibaca selaras dengan nilai-nilai etika universal, sehingga kehidupan pluralis demokratis dapat berjalan, tapi belakangan sialnya tidak."

Dokumentasi dan interpretasi Sejarah mengenai seorang tokoh besar memang tidak selamanya tunggal.
Jangankan Nabi Muhammad dan Nabi Isa (yg juga didokumentasikan dalam beberapa versi) pada masa 1500-2000 tahun lalu di Timur Tengah, peristiwa yang relatif baru di Nusantara pun banyak versinya. Bli Made tentu ter-eskpose terhadap multi-versi peran Soekarno&Soeharto pada periode 1960-67.. misalnya. Atau yang paling baru; dwi-versi periode Mei 1998 oleh Prabowo dan Habibie.
Dan masih banyak lagi rangkaian peristiwa yang terpaut seorang tokoh didokumentasikan dalam multi-versi.

Saling memahami dan menerima versi/sumber sejarah yang majemuk tentu menuntut tindakan sadar, atas dasar penghormatan terhadap sesama. Toleransi agaknya adalah suatu tindakan sadar yang tidak mudah, karena kalau kita betul-2 toleran, maka kita pun akan menolerir tindakan yang orang tidak toleran (tolerate the intolerants). Memahami sejarah akan sangat mudah apabila yang dikedepankan adalah rasa hormat (respect) dan rasio.

Salam hangat,
-K-



2009/3/9 Made Bali

Saudara Harya Setyaka yang baik,
diskusi ini semakin mendalam memang betul perlu ada referensi yang baik, mungkin ada baiknya Sdr membaca buku Biografi Sang Nabi karya Karen Armstrong. Buku itu diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Islam dan isinya banyak dipuji kalangan Islam sebagai cukup objektif.

"Nabi Muhammad diundang datang ke Medinah untuk mendamaikan perang suku yg berkecamuk antar klan-2 Arab& klan-2 Yahudi.Komunitas Yahudi dapat hidup berdampingan dengan Muslim dari berbagai suku Arab."

Tidak benar Muhammad hijrah ke Madinah diundang untuk mendamaikan perang suku antara klan Arab dan Yahudi, buku Islam yang paling fudamental pun menyatakan pindah ke Madinah karena keselamatan Muhammad di Mekah sudah terancam. Kepindahan ke Madinah dari Mekah karena terancam juga ada buktinya di dalam al-Quran a.l. dalam perjalanan itu Muhammad bersama sahabatnya dikejar orang Quraisy lalu masuk ke dalam gua semala tiga hari. Setelah tiga hari dan tidak ada lagi orang Quraisy yang mengejar, Muhammad melanjutkan perjalannya ke Madinah menyusul sejumlah Muslim yang sudah lebih dahulu hijrah ke Madinah.
Ketika datang ke Madinah kehidupan di kota kecil itu tidak dalam perang dan hijrah kaum Muslim menghindari tekanan dari suku Quraisy juga berjalan dengan baik berkat bantuan suku Yahudi yang sudah lama tinggal di Madinah.
Tidak mungkin Muhammad diminta mendamaikan perang yang terjadi di Madinah karena waktu itu Muhammad belum apa-apa dan hidupnya masih dalam pengejaran orang Quraisy karena dianggap menggangu ketertiban umum di Mekah. Muhammad dan beberapa pengikutnya melakukan kegiatan keagamaan baru di sekitar Kabah tentu saja penguasa Mekah merasa terganggu dan kuatir kegiatan itu mengganggu agama yang sudah ada. Perlu juga diingat bahwa kegiatan agama di Kabah menjadi salah satu sumber kemakmuran rakyat Mekah.

"Bahwa nantinya ada sub-kelompok Yahudi yang membelot ke pihak lawan sehingga membahayakan seluruh penduduk Medinah (baik Muslim maupun Yahudi), maka kepada kelompok pembelot perlu ditindak. Jadi, tindakan terhadap pembelot dilakukan untuk melindungi keselamatan penduduk Medinah, bukan dilakukan karena kebengisan."

Setelah hijrah ke Madinah, kelompok Muslim mulai kesulitan hidup karena di kota kecil itu tidak banyak yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Muhammad mengambil inisiatif melakukan perampokan terhadap kafilah Mekah yang dalam perjalanan ke Syria, mereka di hadang di Sumur Badar. Perampokan pertama tidak dipimpin langsung oleh Muhammad dan tidak berhasil. Perampokan selanjutnya dipimpin langsung oleh Muhammad dan berhasil. Karena merasa kafilahnya diganggu, penguasa Mekah mengirim pasukan untuk menertibkan perampokan dan terjadilah perang Badar yang dimenangkan oleh kaum Muslim. Setelah menang dalam perang tesebut posisi kaum Muslim di Madinah menjadi kuat, lalu salah satu suku Yahudi yang tidak mau mengakui Muhammad sebagai nabi diusir dari Madinah tanpa boleh membawa harta bendanya.
Penguasa Mekah kemudian mengirim pasukan dalam jumlah yang lebih besar dan untuk mencegah Madinah dihancurkan, Muhammad memerintahkan membangun parit di sekeliling kota itu dan karena tidak bisa melewati parit, orang Qurasisy meminta bantuan salah satu suku Yahudi di Madinah. Mengetahui suku Yahudi itu membantu orang Qurasi maka atas perintah Muhammad suku itu dibantai hingga habis dan disisakan hanya anak di bawah umur.
Pertanyaannya Muhammad ini pemimpin perang atau pemimpin spiritual. Kalau pemimpin perang pun tindakannya membantai suku Yahudi harus dilihat sebagai kekejaman kalau dia pemimpin spiritual tidak selayaknya memerintahkan membantai orang Yahudi.

"Sampai dengan meninggalnya Siti Khadijah, Nabi Muhammad tidak pernah ber-polygami. Seorang yg buas-nafsu seks nya tentu akan berusaha sebanyak-2nya menggauli gadis. Seperti misalnya Kaisar-2 Cina, Maharaja-2 India, Raja Thai, dll."

Betul sampai meinggalnya Khadijah, Muhammad setia pada istrinya dan tidak pernah main permpuan karena dia hidup dari istrinya yang kaya. Tetapi setelah istinya meninggal dan Muhammad menjadi pemimpin umat dan sudah kaya karena mendapat rampasan perang, mulai nafsu seksualnya diumbar. Mula-mula dia berpikir empat istri cukup untuk seorang laki-laki karena itu dimasukkan ke dalam al-Quran ketentuan empat istri ternyata nafsu seksualya tidak cukup dilayani dengan empat istri sehingga kemudian istri-istrinya pernah mencapai 11 orang. Apa yang dilakukannya terhadap kesebelas istrinya memang tidak dilakukan oleh Kaisar-Kaisar Cina dll karena walau istri mereka banyak mereka tidak dijadikan budak seks. Tetapi Muhammad menyetubuhi kesebelas istrinya setiap hari secara bergilir semuanya. Dan bagaimana jika istrinya sendang mens, diceritakan oleh Aisyah, "Setiap kali Rasul Allah ingin meraba-raba siapa di antara kami ketika sedang haid, dia akan menyuruh memakai Izar (baju dari pinggang ke bawah) dan mulai meraba-raba dia." (Bukhori Volume I, buku ke-6, nomor 299) saya kutip dari buku Enam Jalan Menuju Tuhan.
Buat apa Muhammad meraba-raba istrinya yang sedang haid lalu tidak menyetubuhinya dan kemudian ditinggalkannya pergi ke istrinya yang lain untuk menyetubuhi istrinya yang sedang tidak mens. Bukankah tindakan itu menyiksa istrinya yang sedang mens?

Memang banyak orang Islam tidak paham agama yang mereka peluk, ada baiknya orang Indonesia belajar lebih banyak tentang Islam yang sebenarnya sehingga dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Salam Damai


--- On Mon, 3/9/09, Harya Setyaka wrote:
From: Harya Setyaka
Subject: Re: When Islam Breaks Down/Saat Islam Hancur

Date: Monday, March 9, 2009, 5:12 AM


Bli Made,

Sungguh sy terkejut.
Klaim yg Bli sampaikan, perlu didukung refrensi sejarah yg kuat.

Cobalah perluas wawasan dan refrensi sebelum berkesimpulan. Mulai dengan yg ini.
http://en.wikipedia.org/wiki/Islam

Bli Made perlu mempelajari secara lebih rinci, terutama kondisi politik antar klan2 Arab dan klan2 Yahudi pada masa itu.
Nabi Muhammad diundang datang ke Medinah untuk mendamaikan perang suku yg berkecamuk antar klan-2 Arab& klan-2 Yahudi.
Komunitas Yahudi dapat hidup berdampingan dengan Muslim dari berbagai suku Arab. Bahwa nantinya ada sub-kelompok Yahudi yang membelot ke pihak lawan sehingga membahayakan seluruh penduduk Medinah (baik Muslim maupun Yahudi), maka kepada kelompok pembelot perlu ditindak. Jadi, tindakan terhadap pembelot dilakukan untuk melindungi keselamatan penduduk Medinah, bukan dilakukan karena kebengisan.
http://en.wikipedia.org/wiki/Constitution_of_Medina
http://en.wikipedia.org/wiki/Battle_of_Khaybar

Siti Aisah memang satu-satunya Istri Nabi Muhammad yg gadis.
Sampai dengan meninggalnya Siti Khadijah, Nabi Muhammad tidak pernah ber-polygami.
Seorang yg buas-nafsu seks nya tentu akan berusaha sebanyak-2nya menggauli gadis.
Seperti misalnya Kaisar-2 Cina, Maharaja-2 India, Raja Thai, dll.

Masih banyak lagi klaim Bli Made yang tidak akurat.

Salam hangat,
-K-



2009/3/8 Made Bali
Sdr. Harya Setyaka yang baik,

saya senang atas komentar Sdr. dan diskusi ini mudah-mudahan menjadi sangat bermanfaat dalam membangun negeri ini.

“Dan sy pikir men-de-sakralisasi Nabi Muhammad bukanlah langkah yg arif dalam membina kedamaian di Indonesia. Perlu didalami kembali hikayat Nabi Muhammad, terutama episode Madinah.”

Saya rasa bukan mend-de-sakralisasi tetapi yang harus dilakukan adalah mengajarkan cerita yang benar, menghapuskan kutus individu yang berlebihan yang sangat menyimpang dari kenyataan. Buddha mengajarkan untuk tidak mengkultusindividukan dirinya tetapi yang harus dilakukan umatnya adalah menjalankan apa yang diajarkannya. Hal itu sangat berbeda dengan apa yang terjadi dalam Islam, Muhammad digambarkan sebagai pribadi yang sangat sempurna yang jauh dari kenyataannya. Muhammad meminpin perang, melakukan pelecehan seksual itu kenyataan yang sebenarnya terjadi dan diakui dalam sejarah Islam tetapi kemudian dilakukan pembenaran bahwa tindakan itu dilakukan atas perintah Awloh, beristri banyak dibenarkan karena menolong janda. Loh Aisah itu bukan janda dan kalau mau menolong janda kenapa harus disetubuhi, beri saja mereka makanan dan menurut Hadis Muhammad pernah punya 11 istri yang disetubuhi semuanya bergiliran setiap hari, apa itu tindakan menolong janda dan apa itu tindakan yang baik.

Nah disini kita harus ajak orang Indonesia berpikir kritis, apakah benar Tuhan memerintahkan mengambil alih Kabah dari suku Qurasisy bukankan lebih terhormat kalau Tuhan memerintahkan Muhammad membangun masjid dengan usaha sendiri tidak merampas milik bangsanya sendiri.

Justru periode Madinah yang paling berlumuran darah. Setelah hijrah, pada mulanya Muhammad berusaha menarik simpati orang Yahudi tetapi setelah perang Badar, Muhammad mengusir salah satu suku Yahudi tanpa boleh membawa harta bendanya karena suku itu tidak mau mengakuinya sebagai nabi dan Muhammad kemudian memerintahkan membatai suku Yahudi lainya hingga habis dan hanya anak di bawah umur yang boleh disisakan. Itu kenyataan yang harus diajarkan bukan de-sakralisasi tetapi menyatakan kebenaran, apa layak orang seperti itu disanjung-sanjung, bukankan tindakan menyanjung orang yang tidak sepantasnya disanjung adalah tindakan yang menyesatkan?

“Maka dari situ sy sampaikan sebelumnya bahwa upaya de-Arabisasi Islam bukanlah langkah yg mudah. Umat Islam di Indonesia beruntung karena dipertemukan dengan keanekaragaman budaya Nusantara sehingga mendapat kesempatan luas mempurifikasi ajaran Islam dari muatan budaya Arab yg berlebihan (excessive cultural bagage). Kegagalan mempurifikasi Islam dari budaya Arab pra-Madinah adalah penyebab utama stagnansi bagi pemeluk Islam dimanapun di dunia ini.”

Saudara perlu lihat peran agama dalam pembentukan budaya. Budaya Arab sekarang termasuk wilayah Afganistan, Pakistan dsb adalah hasil penerapan ajaran Islam yang sudah diterapkan lebih dari 1000 tahun. Bandingkan budaya Eropa dan Amerika yang dipengaruhi ajaran Yesus. Arab sekarang adalah budaya yang dibangun dari ajaran Islam sedangkan budaya Eropa dan Amerika adalah budaya yang dibangun dari ajaran Yesus, Sdr. lihat bedanya. Waktu ada Tsunami di Aceh, yang banyak membantu adalah mereka yang dibesarkan dari budaya yang dipengaruhi ajaran Yesus bukan? Bagaimana Saudara mau memisahkan budaya Arab dari Islam, karena poligami misalnya jelas berasal dari al-Quran dan dicontohkan oleh Muhammad dan dipraktekan dalam budaya Arab?

“Sepemahaman sy Islam mengajarkan ke-berserah-diri-an. Dalam setiap langkahnya Umat Islam diajari utk bersyukur, takjub dan ikhlas terhadap kuasa Illahi. Hal yg serupa sy temui pada ajaran agama lain yg pernah sy dalami.”

Ada beda yang mendasar, buku Enam Jalan Menuju Tuhan memberikan ilustrasi yang baik. Hindu mengajarkan bersikap kesatia (bukan berserah pada kuasa Ilahi), Buddha mengajarkan membangun pribadi (bukan berserah kepada Tuhan), Abraham mengajarkan membangun keluarga (bukan berserah pada Tuhan dan hanya di luar batas kekuasaan manusia orang diajarkan meminta pertolongan Tuhan), Musa mengajarkan membangun bangsa bersama Tuhan (tidak sepenuhnya menyerahkan nasib pada Tuhan), Yesus mengajarkan mandiri (jelas tidak berserah pada Tuhan). Hanya Islam yang mengajarkan berserah kepada Tuhan dan al-Quran mengajarkan jika sudah menjalankan kewajiban kepada Tuhan maka baik dan buruk terserah Tuhan. Ajaran itu yang menyesatkan, orang disuruh menjalankan kewajiban kepada Tuhan dalam bahasa Arab lagi sedangkan di lima ajaran yang lain Tuhan tidak meminta disembah dan tidak ada kewajiban kepada Tuhan, karena yang diutamakan adalah menjadi manusia yang baik.

“Mengenai ritual, sy pahami bahwa dalam meng-expresikan spiritualitas, manusia kerap menggunakan media simbol2 (simbolisme). Kebudayaan agraris biasa mengumpulkan hasil bumi terbaik &mensyukurinya sbagai kemurahan Illahi. Praktik2 agraris tsb tetap eksis dalam keseharian masy Indonesia modern meskipun sdh tdk lagi menggantungkan pemenuhan kebutuhan biologis dari aktifitas agraris.”

Saudara benar ritual yang benar adalah ciptaan manusia dalam mengekspresikan syukurnya kepada Tuhan. Hanya Islam yang mengatakan ritualnya yang dalam bahasa Arab adalah perintah Tuhan. Apa benar Tuhan memerintahkan seperti itu artinya Tuhan menempatkan bahasa Arab lebih tinggi dari bahasa lain atau Tuhan tidak mengerti bahasa lain selain bahasa Arab?

“Terakhir perlu Bli pahami bahwa tradisi Islam di Indonesia adalah hal yg majemuk. Membangun kehidupan yg damai memerlukan tindakan sadar dari berbagai pihak, dan dapat dimulai dari kita sendiri yg mencintai kedamaian. Sesungguhnya kita semua bersaudara dalam damai.”

Damai akan ada di bumi tercinta ini jika semua orang diajarkan untuk mencintai sesamanya dan permusuhan akan terus ada selama sebagian orang di muka bumi ini diajarkan untuk memusuhi orang kafir, yaitu orang yang tidak mau mengakui Muhammad sang pemimpin perang dan orang yang melakukan pelecehan seksual itu sebagai rasul. Jadi jalan terbaik adalah hentikan penyebaran ajaran yang mengajarkan permusuhan artinya stop penyebaran ajaran yang bersumber dari al-Quran dan yang dicontohkan Muhammad. Hanya dengan cara itu damai akan punya dasar yang kuat..

Seperti orang sakit yang harus dioperasi, demikian juga bangsa kita ini, kalau tidak berani dioperasi penyakitnya bisa terus menjalar, tetapi kalau dioperasi harus berani menanggung sakit untuk sementara dengan harapan akan sembuh.

Kita harus berani menegakkan kebenaran dan mengajarkan yang benar di Indonesia walaupun hal itu mungkin mulanya menyakitkan tetapi setelah sembuh akan menyebabkan bangsa menjadi bangsa yang sehat dan kuat.



Salam Damai




> --- On Sun, 3/8/09, Harya Setyaka wrote:
>
> From: Harya Setyaka
> Subject: Re: When Islam Breaks Down/Saat Islam Hancur
> Date: Sunday, March 8, 2009, 9:22 AM
>
>
> Bli Made Saudara-ku yg cinta damai,
> Saya berterimakasih atas tambahan literatur yg Bli sampaikan.
> Sungguh memperkaya pengetahuan sy atas cara-pandang &multi-tafsir yang dilakukan banyak orang.
>
> Saya tidak berusaha mengingkari fakta yg terjadi terhadap kaum perempuan di Dunia Arab. Tetapi sy lebih tertarik membahas Indonesia-Nusantara daripada Jazirah-Arab, baik secara geo-cultural maupun sejarah. Dan sy pikir men-de-sakralisasi Nabi Muhammad bukanlah langkah yg arif dalam membina kedamaian di Indonesia. Perlu didalami kembali hikayat Nabi Muhammad, terutama episode Madinah.
>
> Sy jg tidak berusaha mengingkari fakta praktik peng-atas-nama-an Islam oleh pihak yg 'merasa sudah memahami agamanya'. Maka dari situ sy sampaikan sebelumnya bahwa upaya de-Arabisasi Islam bukanlah langkah yg mudah. Umat Islam di Indonesia beruntung karena dipertemukan dengan keanekaragaman budaya Nusantara sehingga mendapat kesempatan luas mempurifikasi ajaran Islam dari muatan budaya Arab yg berlebihan (excessive cultural bagage). Kegagalan mempurifikasi Islam dari budaya Arab pra-Madinah adalah penyebab utama stagnansi bagi pemeluk Islam dimanapun di dunia ini.
>
> Sepmahaman sy Islam mengajarkan ke-berserah-diri-an. Dalam setiap langkahnya Umat Islam diajari utk bersyukur, takjub dan ikhlas terhadap kuasa Illahi. Hal yg serupa sy temui pada ajaran agama lain yg pernah sy dalami.
> Mengenai ritual, sy pahami bahwa dalam meng-expresikan spiritualitas, manusia kerap menggunakan media simbol2 (simbolisme). Kebudayaan agraris biasa mengumpulkan hasil bumi terbaik &mensyukurinya sbagai kemurahan Illahi. Praktik2 agraris tsb tetap eksis dalam keseharian masy Indonesia modern meskipun sdh tdk lagi menggantungkan pemenuhan kebutuhan biologis dari aktifitas agraris.
> Terakhir perlu Bli pahami bahwa tradisi Islam di Indonesia adalah hal yg majemuk. Membangun kehidupan yg damai memerlukan tindakan sadar dari berbagai pihak, dan dapat dimulai dari kita sendiri yg mencintai kedamaian. Sesungguhnya kita semua bersaudara dalam damai.
>
> Salam hangat,
> -K-
>

2009/3/8 Made Bali
Sdr. Bakri yang baik,
apa yang Sdr pelajari tentang Islam benar seperti itu, yaitu Islam yang sudah diolah oleh orang Arab yang tidak lagi sama dengan apa yang dilakukan dan dicontohkan Muhammad dan dalam banyak hal sudah diperhalus di Indonesia sehingga tampak menjadi lebih ramah dan lebih baik.
Iqro benar dipercaya sebagai ayat al-Quran yang pertama. Tetapi setelah melantunkan ayat itu apakah Muhammad yang buta huruf maqu belajar membaca? Ternyata tidak. Ada lagi ayat berikut yang dilantunkannya yang menyatakan bahwa Awloh mengajar dengan perantaraan kalam. Tetapi nyatanya Muhammad tetap buta huruf sampai meninggalnya dan bangga menjadi orang buta huruf yang telah melahirkan al-Quran kitab suci bagi orang Arab yang menurutnya setara Taurat Yahudi. Bangga menjadi orang buta huruf dimasukkan ke dalam al-Quran, ada ayat, "Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (as-Sunnah)." (62:2)
Yang dimaksud Kitab adalah al-Quran yang menurut Muhammad berisi perintah Awloh, sedangkan Hikmah adalah Hadis yang masih akan ditulis oleh orang lain setelah Muhammad meninggal, seperti yang dilakukan orang Yahudi yang menulis Injil setelah Yesus disalibkan. Bedanya Yesus tidak pernah memerintahkan muridnya menulis riwayat hidupnya tetapi Muhammad sudah memasukkan ke dalam al-Quran bahwa nanti akan ada kitab Hadis yang berisi apa yang sudah dilakukannya selama hidupnya.
Jadi Iqro sebagai perintah untuk menuntu ilmu adalah penafsiran belakangan karena Muhammad sudah senang dapat memberikan kitab kepada mereka yang masih buta huruf, artinya al-Quran mungkin tidak cocok buat orang yang sudah bebas buta huruf.

Jihad, interpretasi yang Anda sampaikan juga tidak sesuai dengan apa yang dilakukan Muhammad karena setelah perang Badar memang menyusul perang yang lebih besar, yaitu perang melawan tentara Mekah yang datang ke Madinah untuk menertibkan penjarahan yang dilakukan oleh Muhammad dan pengikutnya terhadap kafilah Mekah dalam perjalanan dagang ke Syria. Perang berikutnya dimenangkan kaum Muslim sehingga terbuka peluang Muhammad dan pengikutnya menundukan pemerintahan suku Quraisy di Mekah.
Interpretasi jihad melawan keinginan diri sendiri adalah interpretasi belakangan tetapi ketika Muhammad masih hidup jihad artinya memerangi orang kafir, yang pertama diperangi adalah orang sebangsanya sendiri dari mana Muhammad berasal, yaitu suku Quraisy dan kemudian satu suku Yahudi di Madinah diusir dan satu suku lainnya dibantai hingga habis yang disisakan hanya anak di bawah umur.

Prinsip dasar Islam adalah toleransi ,etika, dan ibadah, saya rasa tidak tepat. Prinsip dasar Islam yang benar adalah pertama-tama menunaikan kewajiban kepada Awloh yaitu menjalankan rukun Islam. Di dalam al-Quran disebutkan mereka yang tidak menjalankan kewajiban kepada Awloh akan masuk neraka jahanam. Ibadah dalam Islam yang utama jelas yaitu a.l. sembahyang dalam bahasa Arab. Pemahaman ibadah tidak seperti yang Sdr sebut yaitu berbuat, karena berbuat tanpa solat tetap akan masuk neraka jahanam.
Tidak ada toleransi menurut ajaran Islam yang benar, karena perintah al-Quran jelas, perangi orang kafir sampai mereka tunduk. Di dalam al-Quran disebutkan orang yang tidak memeluk Islam dan tinggal di wilayah yang dikuasai Islam harus membayar jasa keamanan dan harus tunduk pada Islam.
Etika, tanda tanya besar, etika yang bagimana kalau al-Quran mengatakan laki-laki boleh menyetubuhi budaknya kalau mau menyalurkan nafsunya. Etika yang bagaimana kalau al-Quran mengatakan perangi orang kafir.
Salam Damai

--- On Sun, 3/8/09, bakri arbie wrote:
From: bakri arbie
Subject: Re: When Islam Breaks Down/Saat Islam Hancur
Date: Sunday, March 8, 2009, 12:50 PM

Yth Rekan milis,

Kalau saya hanya kembali ke prinsip dasar Islam yang saya pelajari dan coba amalkan sebaik mungkin.
Tiga kata kunci yaitu IQRA', JIHAD dan Prinsip dasar Islam.

IQRA' merupakan wahyu pertama yang diterima Nabi Mohammad SAW yang intinya
berarti bacalah dan maknailah.Suatu anjuran untuk mencari ilmu mulai dari lahir hingga
meninggal dan kalau perlu belajar hingga ke negeri Cina (saat itu Cina adalah daerah yang jauh dari segi transportasi).
Dengan anjuran itu maka ilmuwan Islam mengumpulkan ilmu dari Yunani hingga India bahkan Cina.
Bukti ilmu algebra,ilmuwan Averoes,angka Arab yang dipelajari dari India yang memperkenalkan angka 1 s/d 9 dan 0.
Diperkirakan dengan angka Rumawi saat itu maka ilmu matematika akan mandek.
Ilmu kedokteran,ilmu falak,ilmu kimia banyak yang dikumpulkan sehingga abad ke 12.
Memang sesuatu yang tragis memang ilmu ini kemudian di transfer ke Barat melalui imteraksi di Spanyol,namun di dunia Islam terdapat suatu pemahaman yang mulai di abad ke 12,untuk berhenti melakukan inovasi dan ijtihad.Ada kesan bahwa materi adah ilusi yang dikejar bagaimanapun tidak akan selesai.
Sesuatu hal yang perlu dibahas oleh budayawan dan sosiolog dunia.
Jadi dunia barat maju terus dan dunia Islam boleh dikatakan terhenti dalam ilmu.

Padahal saat ini dengan adanya internet dengan kurang lebih 8 triliun data,informasi dan pengetahuan menurut saya adalah Era zaman IQRA',knowledge based society.
Memang tahapan manusia dalam menangani informasi memerlukan proses seperti kehidupan itu sendiri.Prosesnya adalah;

DATA >> INFORMASI >> KNOWLEDGE >> WISDOM.

Seperti kata Shakespeare, life is a psychological journey,dimana setiap manusia berproses menuju makna dan kebijakan hidup.Wisdom is knowing to do next,yaitu yang bermanfaat bagi umat manusia.

JIHAD.
Dalam suatu perjalanan pulang dari perang Badr,dalam rangka mengatasi serangan dari Mekah,Islam yang jumlahnya sedikit hampir ditumpas habis,namun ternyata bisa survive.
Saat itulah Nabi Mohammad SAW berkata kepada rekan-rekannya sbb;
Kita baru pulang dari perang kecil menuju perang yang lebih besar.
Hal mana sangat mengagetkan rekan seperjuangan karena mereka hampir habis ditumpas lawan yang kuat.

Ternyata Jihad menurut Islam ada 4 tingkatan;
-Jihad paling besar adalah melawan keinginan yang ada dala diri sendiri,self control,
-Jihad kedua adalah melawan kita untuk berkata yang tidak benar ,Jihad of the Tongue,
-Jihad ketiga adalah senantiasa mengatasi untuk selalu berbuat baik bagi sesama manusia,
-Jihad keempat,lesser Jihad adalah kewajiban untuk bertempur melawan ketidak adilan,injustice.

Mengenai ketidak adilan ini bisa dilihat bagaimana kota-kota Islam yang besar seperti
di Kairo,Jerusalem,Bagdad, Istanbul,Tegeran,Damaskus bagaimana segala umat hidup dalam toleransi,satu dengan lain Islam,Kristen Orthodox dan penganut Torat hidup bersama selama berabad-abad.Tidak ada yang ditumpas,mentang-mentang berkuasa.
Bahkan ketika Yahudi diusir dari Spanyol dan Portugis maka Sultan Turki mengundang orang Yahudi untuk tinggal di Istanbul dan hingga saat ini bisa dilihat adanya masyarakat
Yahudi yang tinggal disana lengkap dengan puluhan sinagognya.
Di Iran bahkan dalam konstitusi dikatakan bahwa masyarakat minoritas Yahudi harus dilindungi.Buktinya bisa dilihat begitu banyaknya masyarakat Yahudi di Iran saat ini.
Memang konteks dan jalannya sejarah perlu dilihat dengan baik.

Kalau kita menggunakan hukum Newton tentang aksi dan reaksi,maka tekanan kepada masyarakat Palestina selama ini dari sejarah dan adanya ketidak adilan kepada bangsa
Palestina yang juga terdiri dari berbagai agama,bisa dilihat apakah ada justice.
Reaksi terhadap injustice itulah yang menyebabkan adanya perasaan dilumpuhkan akibat dari kondisi "les miserables" dan reaksi dalam keputusasaan adalah ...bisa berjuang melawan ketidak adilan.
Kira-kira sama dengan George Wahington melawan Inggeris dalam melawan penjajahan dan injustice atau perjuangan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.
If you release the action the reaction will be reduced aotomatically.

Prinsip dasar Islam adalah toleransi ,etika, dan ibadah.
Toleransi dan Etika mungkin sudah jelas.
Ibadah adalah berbuat mirip kalimat inti PAN,.......hidup adalah berbuat.
Sebagai guru,dosen ,pegawai negeri ,tentara,polisi ,hakim,pengusaha ,gubernur hingga presiden adalah berbuat baik demi kemaslahatan umat manusia.
Kalau sekarang ada Corporate Social Responsibility sejak lama ekonomi Islam sudah menerapkan prinsip zakat dan share of risk and profit.
Kalau ekonomi Islam dipakai di Wall Street maka kemingkinan untuk terjadinya crash financial adalah relatif kecil.Mungkin bisa ditanyakan kepad pak Yanuar di FPK.

Demikian komentar singkat saya terhadap e-mail yang saya terima.

3 komentar:

Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Anonim mengatakan...

Seseorang yang optimis akan melihat adanya kesempatan dalam setiap malapetaka, sedangkan orang pesimis melihat malapetaka dalam setiap kesempatan.

Psikopat mengatakan...

Mari kita berdoa sesuai agama masing-masing (bagi yang tidak beragama, silahkan berharap) agar Islam segera hancur! Amin.